Page 59 - IST Baru
P. 59

raiders pasukannya di bawah pimpinan Mayor Mailoa ke operasi penumpasan DI/TII Kahar Mu-
                  zakar di Sulawesi Selatan/Tengah. Dari sisi lainnya, sekitar awal perpindahan markas kodam baru
                  itu masih harus menghadapi gerombolan di daerah Barito Utara, Selatan dan Timur G3OS/PKI
                  dan juga operasi Dwikora, yang relatif hampir bersamaan.

                         Masih sekitar  tahun 1964-1966 itu pula, Kodam Xl/Tambun Bungai melakukan Operasi
                  Keamanan Dalam Negeri menghadapi gerombolan GMTPS, Gerakan Mandau Telabang Pancasi-
                  la; pimpinan Anacu Amatemek dan juga sisa-sisa pengaruh Ibnu Hadjar yang meluas sampai ke
                  daerah Kalimantan Tengah.

                         Dengan berbagai  kendala yang masih harus dihadapkan kepada berbagai peristiwa kea-
                  manan yang beruntun itulah nampaknya sebagai salah satu faktor yang menonjol yang mem-
                  buat postur Kodam Xl/Tambun Bungai tidak banyak berkembang di samping faktor pertimban-
                  gan strategi pembangunan kekuatan di tingkat MBAD sendiri.

                         Tahun demi tahun  sesudah itu telah dilampaui oleh unsur kompartemen baru Koandakal
                  yang muda usia itu dengan segala dinamikanya, yang terutama diwarnai oleh pembersihan eks

                  sisa-sisa pengaruh G30S/PKI sampai melewati penghujung dasawarsa 60. Demikian pula halnya
                  ketika Kodam ini dibawah Kolaga II menghadapi Malaysia, ia merupakan Rahpur pada Kompar-
                  temen yang relatif lengang. Ketika akhirnya kompartemen ini di bawah Kowilhan III Kalimantan
                  melaksanakan pengamanan Pemilu 1971, ia merupakan hal baru bagi Kodam XI/Tambun Bungai,
                  baik sebagai kekuatan pertahanan keamanan maupun kekuatan sosial politik.

                         Masalahnya menjadi  menonjol karena jangkauan berpikir rakyat di daerah yang terbe-
                  lakang waktu itu terhadap politik masih belum berkembang sebagaimana mestinya.

                         Masa-masa sesudah  itu tak banyak terjadi perubahan dalam jajaran Kodam XI/Tambun
                  Bungai, sampai saatnya nanti beralih ke bawah naungan Kowilhan lll/Kalimantan Sulawesi pada
                  1973.

                  d.  Komando Daerah Militer XII Tanjungpura

                         Resimen Infanteri 20 T  & T VI/TPR yang meliputi wilayah Kalbar pada tanggal 19 Juli 1958
                  diubah menjadi Komando Daerah Militer Kalimantan Barat. Dan diresmikan oleh Wakasad Brig-
                  jen TNI Gatot Subroto di Pontianak, sekaligus mengukuhkan Letkol Inf Suharto sebagai Koman-

                  dan Kodam Kalbar yang pertama.
                         Sekitar masa itu gangguan  keamanan dalam negeri semakin meningkat dengan pecah-









                                                                                                                 59
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64