Page 80 - IST Baru
P. 80
10 Nopember 1975, dibentuk Korem 122/Setia Negara yang berkedudukan di Singkawang.
Sejak saat itu wilayah Kodam XII/Tanjungpura berada di bawah dua Komando Teritorial. Ko-
rem 122/SN meliputi Kodim 1201/Pontianak, Kodim 1202/Sambas, Kodim 1203/Ketapang dan
Kodim 1207/Kodya Pontianak. Sementara Korem 121/ABW meliputi Kodim 1204/Sanggau, Ko-
dim 1205/Sintang dan Kodim 1206/Kapuas Hulu.
Peresmian Korem 122/SN tanggal 29 Desember 1975 dilakukan oleh Deputi Kasad
Letjen TNI Wahono, sekaligus melantik Kolonel Inf Mustafa Sahid sebagai Danrem 122/SN
pertama. Pangdam XII/Tanjungpura keenam Brigjen TNI Seno Hartono tanggal 30 Juni 1973
mengeluarkan Perintah Operasi 001 dengan tugas pokok menghancurkan pengikut S.A.
Sofyan, bekas pimpinan PKI Kalbar. Tim Kala Hitam RPKAD pimpinan Mayor Inf Sutarno bersa-
ma Tim Intel Korem 121/ABW sejak tanggal 21 Agustus 4 Desember 1973 berhasil menangkap
pengikut S.A. Sofyan, diantaranya Aloi (Kurir), Cung Se Ngo (Isteri Sofyan). The Bu Kiat, Hasan,
isteri Tan Bun Hiap dll.
Regu Kala Hitam RPKAD pimpinan Lettu Sudiyono berhasil menembak mati S.A.
Sofyan di desa Sungai Kelabau, Kecamatan Terentang Kabupaten Pontianak pada tanggal 12
Jan 1974. Hancurnya kekuatan terakhir sisa-sisa G30S/PKI ini telah mengantarkan Kodam XII/
TPR menerima Anugerah Samkarya Nugraha.
Penghargaan tertinggi negara atas prestasi dan pengabdian prajurit Kodam XII/Tan-
jungpura ini diserahkan Presiden Soeharto kepada Pangdam XII/Tanjungpura Brigjen TNI Sena
Hartonodi Jakarta pada tanggal 15 April 1974.
Bahaya laten sisa-sisa G30S/PKI dan gerombolan Cina Komunis PGRS/Paraku harus
selalu diwaspadai, karena masih belum tertumpas sampai ke akar-akarnya. Operasi pembersi-
han dilanjutkan terus melalui operasi Intel dan operasi teritorial pada periode Pangdam XII/
Tanjungpura dijabat oleh Brigjen TNI Norman Sasono, Brigjen TNI Subhan Djayaatmadja dan
Brigjen TNI M. Sanif. Kerjasama keamanan daerah perbatasan Kalimantan dan Malaysia Timur
sejak tahun 1967 telah berjalan sebagai kerjasama yang baik antara Indonesia dan Malaysia.
Khususnya kerjasama menumpas gerombolan PGRS/Paraku.
Kerja sama ini berdasarkan Jakarta Accord tanggal 11 Agustus 1966 dan dilaksanakan
oleh Kodam XII/Tanjungpura dengan 3 Briged Infanteri Malaysia (BIM) dan Kodam IX/MW den-
gan BIM. Kerjasama keamanan daerah perbatasan Kalimantan dan Malaysia Timur ini dilak-
sanakan dalam bentuk operasi seimbang (Coordinated Operation), Patroli Gabungan (Joint
Patrole), Operasi Gabungan (Joint Operation), Pos Bersama (Mixed Post), dan penegasan per-
80