Page 385 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 385
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
itu, sekalipun ditindas dengan ujung bayonet, menyatakan
keinginannya masuk ke dalam Republik Indonesia. Sampai
kedalam sidang Konferensi di Malino itu terdengar jeritan
rakyat meminta diijinkan mengibarkan bendera ―sang merah
putih‖ yang dilarang oleh Belanda.
Kebenaran dan keadilan dapat diperkosa dan ditindas
sementara waktu. Lambat laun ia akan berlaku juga. Daerah
Indonesia sebagai Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Sunda
Kecil tidak dapat dipisah dari Republik Indonesia. Dengan
memperkosa dasar-dasar hak menentukan nasib sendiri,
perpisahan dapat dipaksakan untuk sementara waktu. Tetapi
akhirnya, semangat persatuan bangsa Indonesia yang kuat
akan menang. Perjuangan kita untuk mencapai kemerdekaan
Indonesia sepenuh-penuhnya belum lagi selesai, mungkin
panjang‖.
124
Persetujuan Linggajati menghendaki pembentukan suatu sistem
federasi dan dengan jelas ditentukan oleh Belanda dan Republik secara
bersama-sama. Akan tetapi, H.J. van Mook mengadakan tindakan
sepihak untuk menciptakan suatu sistem federal yang sesuai dengan
interpretasinya berdasarkan pasal-pasal yang dimuat dalam persetujuan.
Berdasarkan pasal 1 dan pasal 4 ayat (1), dari Persetujuan Linggajati,
van Mook mempraktekkan kebijakan politik federal yang sudah
dirancang di Malino, kemudian ditindaklanjuti dengan
menyelenggarakan konferensi kedua di Denpasar pada tanggal 18
Desember 1946.
373