Page 169 - Kristen-BG-KLS-VI
P. 169
telah Yesus ajarkan kepada para murid dan semua pengikut-Nya.
Guru diharapkan dapat menolong peserta didik untuk melakukan
pelayanan dengan penuh sukacita, bukan terpaksa. Peserta didik
dibimbing untuk ikut serta melayani sesuai dengan potensi dan
karunia yang mereka miliki di mana pun mereka berada.
II. Uraian Materi
Sebelum menjelaskan tentang pentingnya panggilan untuk saling
melayani, guru sebaiknya sudah memiliki pemahaman yang benar
tentang alasan orang Kristen harus melayani sesama dengan
sukacita, bukan karena terpaksa. Guru dapat menceritakan peng-
alamannya ketika melayani dengan sukacita dan terpaksa agar
peserta didik makin memahami topik yang diajarkan.
Peserta didik telah belajar tentang arti melayani dengan
sungguh-sungguh di kelas 4. Kini, fokusnya ada pada praktik saling
melayani yang dapat dilakukan oleh peserta didik di rumah, sekolah,
dan gereja. Guru diharapkan membuka seluas-luasnya ruang untuk
mempercakapkan panggilan untuk saling melayani kepada peserta
didik. Guru dapat menggali potensi dan karunia yang peserta didik
miliki dan mendengar pendapat peserta didik tentang teladan Yesus
dalam melayani dan bentuk-bentuk pelayanan yang dapat dilakukan
oleh peserta didik.
Elisa Morgan dan Carol Kuykendall mengatakan, “I let my kids
have their own opinions—I’m not always right. They are allowed to
present their side of an issue as long as it is done with respect. They
need to know I will listen and consider what they have to say.” Artinya,
‘Saya membiarkan anak-anak saya memiliki pendapatnya sendiri.
Saya tidak selalu benar. Mereka diizinkan untuk menyampaikan
pendapat mereka terhadap sebuah persoalan sepanjang mereka
melakukannya dengan rasa hormat. Mereka harus tahu bahwa saya
mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat mereka.’
Kalimat tersebut mengingatkan guru untuk juga memberi
kesempatan kepada peserta didik memberikan pendapat mereka
sesuai dengan topik yang sedang dipelajari. Pada pelajaran ini,
Petunjuk Khusus | Pelajaran 9 | Saling Melayani | 151