Page 170 - Kristen-BG-KLS-VI
P. 170
peserta didik dapat menyampaikan pendapatnya tentang alasan
mereka mau melayani sesama atau tidak. Peserta didik dapat
memberikan alasannya melakukan pelayanan tertentu di rumah,
gereja, dan sekolah.
Melayani harus dilakukan dengan penuh sukacita. Oleh sebab
itu, keinginan untk melayani sebaiknya lahir dari diri sendiri atau
inisiatif dari diri sendiri, bukan karena ikut-ikutan, dipaksa, sekadar
memenuhi tugas sebagai orang Kristen, supaya dihormati, dan ingin
mendapat hadiah. John C. Maxwell mengatakan, ada tiga hal yang
perlu dilakukan untuk meningkatkan inisiatif, yaitu mengubah cara
berpikir, jangan menunggu hingga peluang mengetuk pintu Anda,
dan ambil langkah berikutnya. Ketiga hal tersebut penting untuk
diajarkan kepada peserta didik untuk mendalami makna saling
melayani.
Guru hendaknya memberi pemahaman baru bahwa melayani
merupakan respons syukur kita kepada kasih Allah, bukan sekadar
ikut-ikutan, disuruh, dan sebagainya. Cara berpikir peserta didik
perlu diubah agar melayani menjadi kegiatan yang dan dilakukan
dengan penuh sukacita. Guru mengingatkan peserta didik bahwa
jangan membuang-buang waktu dan menolak melayani karena
merasa masih kecil, sibuk, malu, dan sebagainya. Melayani tidak
perlu dipaksa. Ketika peserta didik sudah memahami arti dan
alasan pentingnya saling melayani, peserta didik didorong untuk
segera memutuskan bentuk atau jenis pelayanan seperti apa yang
ia inginkan sesuai dengan potensi dan karunia yang ia miliki. Jika
perlu, tekunlah berlatih agar pelayanan kita makin hari makin baik.
Bukankah kita ingin memberikan yang terbaik untuk Tuhan dan
sesama?
III. Penjelasan Bahan Alkitab
Bahan Alkitab yang dipergunakan untuk menjelaskan tentang dasar
saling melayani adalah Yohanes 13:1–20. Teks Alkitab ini dipilih
untuk memperlihatkan keteladanan Yesus dalam melayani para
murid. Yesus memberikan contoh arti dan makna saling melayani
secara benar.
152 | Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SD Kelas VI