Page 171 - Kristen-BG-KLS-VI
P. 171

Andar  Ismail  dalam  bukunya  yang  berjudul  Selamat  Menabur
                    mengatakan bahwa anak adalah seorang fast learner atau pelajar
                    cepat.  Ia  cepat  menangkap  contoh.  Ketika  seorang  anak  masih
                    beraktivitas di lingkungan rumah, ia mencontoh orang-orang yang
                    ada  di rumah.  Ketika  ia  sudah  mulai  beraktivitas  di sekolah  dan
                    gereja, ia mencontoh guru-guru dan teman-temannya. Keteladanan
                    memang mempunyai daya yang kuat, baik bagi anak-anak maupun
                    orang dewasa. Inilah yang Yesus tekankan dalam tindakan melayani
                    yang Ia lakukan kepada para murid dalam Yohanes 13:1–20.
                        Yohanes 13:1–20 memperlihatkan situasi ketika Yesus sedang
                    melakukan  perjamuan  makan  bersama  para  murid-Nya.  Yesus
                    tahu  bahwa  sebentar  lagi  Ia  akan  meninggalkan  para  murid.  Ia
                    akan kembali ke rumah Bapa di sorga. Pada waktu itu, iblis telah
                    mempengaruhi Yudas untuk mengkhianati Yesus. Yesus mengetahui
                    tentang  rencana  pengkhianatan Yudas.  Hal  ini  terbukti  ketika  Ia
                    mengatakan, “Tidak semua kamu bersih” (ay. 11).

                        Yesus berdiri, menanggalkan jubah-Nya, mengambil sehelai kain
                    lenan,  mengikatkannya pada  pinggang-Nya, menuangkan  air  ke
                    dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki para murid. Tindakan
                    membasuh  kaki  merupakan  tugas  dan  tanggung  jawab  seorang
                    hamba  atau pelayan  kepada  tuannya  saat  tuannya  baru  datang
                    dari bepergian. Dalam masyarakat Yahudi kuno, seorang pelayan
                    wajib membasuh kaki tuannya. Pembasuhan kaki ini melambangkan
                    tindakan agung yang akan dilakukan Yesus, yaitu mati di kayu salib
                    untuk dosa-dosa manusia. Yesus juga menunjukkan sikap seorang
                    hamba  atau  pelayan  yang  seharusnya  dilakukan  oleh  para  murid
                    kepada sesama kelak ketika Ia pergi meninggalkan mereka. Yesus
                    melakukan apa yang telah Ia ajarkan, “Karena Anak Manusia juga
                    datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk
                    memberikan  nyawa-Nya  menjadi  tebusan  bagi  banyak  orang”
                    (Mrk.10:45).

                        Yesus menunjukkan model seorang hamba yang harus dimiliki
                    oleh  para  murid.  Ketika  Yesus  mengambil  sehelai  kain  lenan  dan
                    mengikatkannya pada pinggang-Nya, tindakan ini biasa dilakukan
                    oleh seorang budak. Sesudah melakukan hal tersebut, Yesus mencuci


                                           Petunjuk Khusus | Pelajaran 9 | Saling Melayani | 153
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176