Page 14 - e modul Pengukuran dan Angka penting
P. 14

Silender
                               Balok
                               Paralon

                          2.   Kegiatan Belajar 2
                          Pengukuran  dan Angka Penting

                       1.  Tujuan kegiatan pembelajaran
                          Setelah melakukan kegiatan belajar 2, diharapkan Anda dapat:
                          1.  Menjelaskan pengertian pengukuran.
                          2.  Mengidentifikasi sumber-sumber kesalahan pengukuran.
                          3.  Menuliskan hasil pengukuran dengan benar.
                          4.  Menjelaskan hasil pengukuran berdasarkan angka penting;
                          5.  Mengoperasikan angka penting.
                          6.  Melakukan pengukuran panjang, massa, waktu, temperatur, ketebalankertas,
                              berat, dan volume dengan menggunakan alat ukur yang sesuai.

                       2.  Uraian Materi
                       1.  Pengukuran
                           Pengukuran  merupakan  kegiatan  sederhana,  tetapi  sangat  pentingdalam
                       kehidupan  kita.  Pengukuran  merupakan  kegiatan  membandingkansuatu  besaran
                       dengan  besaran  lain  sejenis  yang  dipergunakan  sebagaisatuannya.  Misalnya,  Anda
                       mengukur panjang buku dengan mistar, artinyaAnda membandingkan panjang buku
                       tersebut  dengan  satuan-satuan  panjangyang  ada  di  mistar,  yaitu  milimeter  atau
                       centimeter, sehingga diperoleh hasil pengukuran, panjang buku 210 mm atau 21 cm.
                           Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pengukuran,pertama masalah
                       ketelitian (presisi) dan kedua masalah ketepatan (akurasi).Presisi menyatakan derajat
                       kepastian hasil suatu pengukuran, sedangkanakurasi menunjukkan seberapa tepat hasil
                       pengukuran mendekati nilaiyang sebenarnya.
                           Presisi  bergantung  pada  alat  yang  digunakan  untuk  melakukanpengukuran.
                       Umumnya, semakin kecil pembagian skala suatu alat semakinpresisi hasil pengukuran
                       alat tersebut. Mistar umumnya memiliki skala terkecil1 mm, sedangkan jangka sorong
                       mencapai 0,1 mm atau 0,05 mm, makapengukuran menggunakan jangka sorong akan
                       memberikan  hasil  yang  lebihpresisi  dibandingkan  menggunakan  mistar.Meskipun
                       memungkinkan  untuk  mengupayakan  kepresisianpengukuran  dengan  memilih  alat
                       ukur  tertentu,  tetapi  tidak  mungkinmenghasilkan  pengukuran  yang  tepat  (akurasi)
                       secara  mutlak.  Keakurasianpengukuran  harus  dicek  dengan  cara  membandingkan
                       terhadap nilai standaryang ditetapkan. Keakurasian alat ukur juga harus dicek secara
                       periodikdengan  metode  the  two-point  calibration.  Pertama,  apakah  alat  ukur sudah
                       menunjuk nol sebelum digunakan? Kedua, apakah alat ukur memberikan pembacaan



                       ukuran yang benar ketika digunakan untuk mengukur          sesuatu yang standar?



                       2.  Sumber-sumber ketidakpastian dalam pengukuran
                                                                                                     14
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19