Page 16 - Buku Antologi Esai KKN Kelompok 15
P. 16

Berlayar Tanpa Peta di Desa Pakembaran






                                                                               Oleh: Dyah Fitriana (2421026)


                                                                                 Program Studi PIAUD FTIK











                         Beberapa orang berkata bahwa senyuman mampu membuat semua menjadi baik-baik saja, kemudian aku

                        setuju  akan  hal  itu  semenjak  tinggal  untuk  beberapa  hari  di  desa  ini,  Desa  Pakembaran.  Tidak  terlintas

                        dibenak  bahwa  aku  akan  berbaur  dengan  orang-orang  yang  awalnya  tidak  saling  mengenal,  asing,  dan

                        hampa.  Lambat  laun  aku  mulai  terbiasa  dengan  senyuman  yang  selalu  terpatri  pada  wajah  yang  bisa

                        dikatakan  "hampa  tanpa  senyuman".  Mungkin  dari  KKN,  aku  banyak  belajar  mengenai  beberapa  hal;

                        senyuman,  interaksi  sosial,  dan  kebersamaan.  Seolah  dari  KKN,  aku  menemukan  rumah  yang  tidak


                        berbentuk seperti bangunan. Rumah yang kokoh, dibangun oleh material-material berbentuk solidaritas dan

                        komitmen.  Lalu  aku  mengerti,  bahwasanya  KKN  bukan  untuk  menggapai  "angka"  yang  tertinggi,  tetapi

                        menemukan cara bertahan hidup dengan berlayar tanpa peta.

                         Pada tanggal 18 Juli 2024 merupakan hari penerjunan. Aku melihat hamparan mahasiswa dan mahasiswi

                        berkumpul menjadi satu di halaman Student Centre UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Di tengah

                        terik  matahari,  aku  mendengarkan  sambutan-sambutan  dari  pihak  kampus,  bergabung  bersama  satu

                        kelompok yaitu kelompok 15. Dari situ aku mulai berpikir, "apakah aku dapat bertahan hidup bersama orang-

                        orang asing seperti mereka?". Banyak pertanyaan-pertanyaan penuh ketakutan yang jelas tidak seharusnya

                        dipikirkan, dan selanjutnya aku tidak memikirkannya lagi. Yang aku pikirkan adalah "bagaimana cara agar

                        bisa cepat selesai KKN ini".

                         Setidaknya hanya itu yang aku pikirkan, sampai pada akhirnya ketika tanggal 29 Juli 2024, kelompok kami


                        mengadakan proker mengenai sosialisasi motivasi belajar di SDN 02 Pakembaran. Waktu itu, aku datang

                        terlambat  karena  masih  ada  tugas  piket  di  Balai  Desa  Pakembaran.  Saat  aku  memasuki  ruangan

                        perpustakaan dan mulai memperkenalkan diri, dari situ saja aku mendapatkan keberanian untuk berbicara

                        di hadapan banyak anak-anak meskipun hanya perkenalan singkat —tetapi antusias mereka untuk mengenal

                        namaku, membuat aku merasa ada dorongan untuk tersenyum cerah kepada mereka. Kata mereka, "kakak

                        cantik kalau pakai jepit rambut di kerudung". Mereka memberikan aku rasa percaya diri yang penuh. Tidak

                        ada  kata  yang  paling  indah  selain  kata  terima  kasih  kepada  anak-anak  yang  memberikan  pengalaman

                        berharga dan mampu membangkitkan rasa percaya diri untuk berinteraksi dengan mereka.

                         Aku tidak pandai merangkai kata-kata secara spontanitas, tetapi melalui KKN dari program-program yang

                        sudah  berjalan,  dari  mulai  sosialisasi  di  sekolah-sekolah  yang  ada  di  Pakembaran—aku  dapat  belajar

                        mengenai kepercayaan diri dan berbaur dengan mereka; anak-anak yang jujur. Apalagi saat di TK Pertiwi


                        Pakembaran  dan  KB  Al-Falah  Pakembaran,  aku  menyukai  tatapan-tatapan  jujur  dan  rasa  penasaran  dari

                        anak-anak  yang  berujung  rasa  antusias  menyenangkan.  Mereka  lugu  dan  lucu.  Ketika  aku  mengajarkan

                        mereka mengenai huruf-huruf dan warna-warna cantik, aku merasa bangga kepada diri sendiri karena bisa

                        belajar  bersama  mereka  dan  aku  baru  menyadari  bahwa  selama  di  KKN—aku  berlayar  tanpa  peta,  tanpa

                        pondasi yang kuat. Tetapi meskipun tanpa peta, aku bisa sampai ke tujuan berbentuk kenangan.

                          Akan  ada  masa  bertemu  dan  berpisah  dalam  kehidupan.  Manusia  tidak  pernah  abadi  di  dunia,  tetapi

                        kenangan akan selalu melekat pada memori manusia. Meskipun dalam waktu singkat aku di Pakembaran,

                        mereka memberikan kenangan yang sangat luar biasa. Kenangan yang mungkin saja tidak pernah aku temui

                        di manapun. Dari bertemu dengan anak-anak sekolah, warga lokal Legok untuk berlatih menari menyambut


                        hari  ulang  tahun  Republik  Indonesia  yang  ke  79,  bersama  ibu-ibu  PKK  Pakembaran  untuk  berlatih  gerak
                        jalan, ataupun teman-teman satu kelompok yang bersama-sama dalam satu atap menuai kebersamaan yang


                        tidak akan pernah aku dapatkan di manapun.




















                                                                                                                                                                                                   11
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21