Page 157 - KUMPULAN_CERPEN_FLIPPING BOOK
P. 157
memberantas kejahatan. “Papa mau tanya..”
Karena perhatian Hendra kini tertuju pada Nirmala,
Nirmala girang. “Apa, apa, apa, apa, apa?”
“Mala ‘kan pahlawan. Kalau musuhnya ternyata Angel
gimana?” Hendra menyebut nama anak tetangga mereka yang
sering bermain bersama Nirmala.
“Angel jaat?” Skenario dari Hendra membuat Nirmala
terkejut. “Mala cedih.. Angel ngga jaat…”
Dalam hati, Hendra melihat kemiripan antara isteri dan
anaknya. Mereka menyampaikan kesedihan dan keyakinan pada
sahabatnya. Kemudian, kalau jawaban Natalia, ia akan berusaha
mencari bukti bahwa Anton tidak terlibat.
“Tapi Mala ayang Angel, jadi pak poci tep hayus tangkep
Angel.”
Hendra nggak paham korelasi hal dalam kalimat majemuk
tersebut. “Nanti Angel marah sama Mala, dong?”
“Kan nanti Angel ditanya-tanya, teyus pak tua yang baik
duk duk duk pukul meja.” Sepertinya Nirmala masih ingat cerita
dari orangtuanya, atau mungkin tayangan di TV, akan adanya
sosok hakim.
Di mata Nirmala, hakim tampil sebagai sosok bapak-
bapak yang sudah tua dan bijaksana. “Kalo Angel ditangkep, kan
Kumpulan Cerpen 149