Page 162 - KUMPULAN_CERPEN_FLIPPING BOOK
P. 162

Laki-laki bagus itu sepertinya dari musala. Langkahnya
          berhenti di hadapanku. Sebelah tangannya mengusapkan sapu

          tangan di dahi, kemudian bergantian dengan tangan yang lain
          membenahi kancing kemeja di pergelangan tangan.

                 “Anaknya sakit, Mas? Opname? Kenapa ditinggal?”

                 Pasti dia tahu dari Pras, petugas yang menggantikan aku
          tadi. Entah kenapa dadaku menghangat. Mungkin karena nada

          bertanya yang lirih menyentuh hati atau perhatiannya pada
          anakku yang membuat tenggorokanku tercekat.

                 “Iya, Pak. Demam berdarah, tapi sudah ditangani dan ada
          saudara ipar saya yang menemani istri. Jadi saya bisa bertugas.”


                 Laki-laki bagus mengangguk-angguk beberapa saat
          sebelum mengucapkan harapan baik untuk anakku dan masuk
          kembali ke ruangannya. Hhhh … rupanya tanpa sadar untuk
          beberapa saat aku menahan napas. Setelahnya berulang kali

          aku menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya
          perlahan. Rasanya dengan cara seperti itu aku bisa memulihkan
          kesadaranku.

                 Semoga hari ini berjalan tenang, tak ada  tamu penting

          atau kesibukan ekstra lainnya. Setelah semalaman terjaga, aku
          tak butuh ketegangan lain yang bisa menguras energi.

                                        ***


                 “Pagi, Mas! Bubur ayam nih! Doyan, kan?”



           154  Kumpulan Cerpen
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167