Page 98 - KUMPULAN_CERPEN_FLIPPING BOOK
P. 98

selamanya.

               Raina masih tersedu, menghapus air mata yang tak
          berhenti mengalir, seolah mencoba menghapus duka di hatinya.

          Baginya, Arya bukan hanya mentor yang baik dan teman diskusi
          yang menyenangkan, dia juga calon pendamping hidup yang
          tepat  untuknya.  Raina  menatap  cincin  yang  melingkar  di jari

          manisnya. Kembali dia menangis, kali ini dalam diam. Dia belum
          berani menghadapi kenyataan kehilangan Arya.

               Ingatannya kembali ke malam itu, saat seperti biasa
          dia berdiri di dekat jendela,  sedang mengamati rancangan

          undangan pernikahannya dengan Arya yang sudah siap naik
          cetak. Saat itu, sebuah kontak dari nomor tak dikenalnya masuk
          ke ponselnya, mengabarkan mobil yang ditumpangi Arya
          mengalami kecelakaan. Arya tak tertolong. Dunia Raina runtuh,
          semua gelap. Desain undangan yang sudah jadi itu terjatuh dari

          genggamannya.

               Malam semakin menua, Raina masih menangis, sunyi
          mendekapnya dalam kerinduan.  Tak ada lagi Arya yang akan
          memintanya menyeduh kopi hitam dengan dua sendok gula dan

          menikmatinya bersama di jendela lantai delapan.

                                        ***


                                                             * Arny Fitriana Satyawati
                               Aparatur Sipil Negara Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
                                              Juara Harapan Lomba Penulisan Cerpen BPK
                                     Kategori Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/BPK RI



           90   Kumpulan Cerpen
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103