Page 16 - Microsoft Word - Juklak Pemeriksaan Kinerja_validasi
P. 16
Juklak Pemeriksaan Kinerja Bab II
BAB II
KONSEP PEMERIKSAAN KINERJA
A. Pendahuluan
01 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pemeriksaan
Tanggung Jawab Keuangan Negara menjelaskan bahwa terdapat 3 (tiga) jenis sektor publik
pemeriksaan yaitu pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan
Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT). SPKN menyatakan PDTT dapat
berbentuk pemeriksaan kepatuhan dan pemeriksaan investigatif.
02 Dalam pemeriksaan keuangan negara terdapat 2 (dua) jenis perikatan yaitu: Jenis perikatan
1. Perikatan atestasi, entitas terperiksa sebagai pihak yang bertanggung jawab pemeriksaan
untuk menilai hal pokok (subject matter) terhadap kriteria dan keuangan
menyajikannya dalam informasi hal pokok (subject matter information). negara
Kemudian Pemeriksa mengumpulkan bukti pemeriksaan untuk memberikan
dasar yang memadai dalam menyatakan kesimpulan (opini) atas informasi
hal pokok tersebut.
2. Perikatan direct reporting, Pemeriksa menentukan hal pokok dan kriteria
dengan mempertimbangkan risiko dan materialitas. Pemeriksa menguji atau
mengevaluasi hal pokok untuk menilai sejauh mana kesesuaian hal pokok
tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan. Hasil pengukuran hal pokok
terhadap kriteria selanjutnya disajikan dalam laporan pemeriksaan dalam
bentuk temuan, kesimpulan, dan rekomendasi.
Pemeriksaan keuangan merupakan perikatan atestasi, karena didasarkan pada
informasi keuangan yang disajikan oleh pihak yang bertanggung jawab.
Pemeriksaan kinerja di BPK saat ini merupakan pemeriksaan dengan perikatan
direct reporting. Dengan demikian, Pemeriksa sendiri yang menentukan hal
pokok/objek pemeriksaan dan kriteria pemeriksaan yang digunakan, sehingga
Pemeriksa perlu memahami dan mengelola risiko pemeriksaan yang muncul.
03 Perbedaan antara pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan PDTT Perbedaan
terletak pada tujuan dan hasil pemeriksaan. Penjelasan untuk kedua aspek pemeriksaan
perbedaan tersebut dapat ditunjukkan pada Tabel 1. keuangan,
Tabel 1. Perbedaan Hasil dan Tujuan dalam Pemeriksaan Keuangan, pemeriksaan
Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT kinerja, dan
PDTT
Jenis
Pemeriksaan Tujuan Hasil
Keuangan Memperoleh keyakinan memadai Opini atas laporan
sehingga Pemeriksa mampu keuangan
memberikan opini bahwa laporan
keuangan menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, atas
kesesuaian dengan standar akuntansi,
kecukupan pengungkapan, kepatuhan
terhadap peraturan perundang-
undangan, dan efektivitas sistem
pengendalian intern.
Direktorat Litbang Badan Pemeriksa Keuangan 5