Page 167 - Microsoft Word - Juklak Pemeriksaan Kinerja_validasi
P. 167
Juklak Pemeriksaan Kinerja Lampiran V.1
Cluster sampling digunakan manakala frame atau daftar anggota populasi tidak
memungkinkan untuk didapat. Sebagai ilustrasi misal kita ingin menduga rata-rata konsumsi
suatu rumah tangga di Jakarta.
a) Jika kita gunakan rancangan sampel acak sederhana, kita perlu daftar semua rumah tangga
di Jakarta.
b) Tentu saja daftar ini sulit untuk didapat. Kita juga tidak bisa menggunakan rancangan
sampel acak berlapis karena disetiap lapisan kita juga perlu memperoleh frame.
c) Dengan cluster sampling kita dapat melakukan survei yaitu dengan membagi kota Jakarta
menjadi beberapa cluster berdasarkan Rukun Warga (RW) misalnya. Kemudian kita pilih
secara acak beberapa RW. Kemudian dari RW yang terpilih kita catat semua pengeluaran
untuk konsumsi.
Alasan lain mengapa menggunakan cluster sampling dibandingkan dengan penarikan sampel
acak sederhana maupun sampel acak berlapis adalah sampel yang terambil tidak terpencar
jauh sehingga biaya lebih murah. Jika dengan sampel acak sederhana ada kemungkinan kita
dapat sampel yang letaknya jauh sekali sehingga biaya penarikan sampelnya mahal.
Contoh:
Pemeriksa akan menentukan sampel Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) di
suatu kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah untuk merepresentasikan kinerja pelayanan
administrasi kependudukan di Provinsi Jawa Tengah. Untuk menentukan dinas mana yang
akan dipilih maka Pemeriksa menggunakan cluster random sampling sebagai berikut:
Direktorat Litbang Badan Pemeriksa Keuangan 145