Page 41 - BAHAN AJAR BARU. (1)_Neat
P. 41
i. Tanda Penyingkat/Apostrof (')
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan sebahagian anak.
Misalnya: Fia ‘kan kujemput ('kan akan), Malam ‘lah tiba hati rasa sakit tidak berhenti
juga (lah = telah)
j. Tanda Petik Tunggal (...')
Tanda petik tunggal dipakai:
1) Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Misalnya: Ali bertanya, "Kau dengar bunyi 'cik cik' itu di kamar mayat?"
2) Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Misalnya: Rate of inflation laju inflasi'
k. Tanda Petik (" ... ")
Tanda petik dipakai:
1) Mengapit kata atau bagian kalimat yang mempunyai arti khusus, kiasan, atau yang
belum dikenal.
Misalnya: karena kepalanya botak, dia dijuluki "sang professor".
2) Mengapit judul wacana, sajak, dan bab buku, apabila dipakai dalam kalimat.
Misalnya: Sajak "Aku" dikarang oleh Chaeril Anwar.
4. Rangkuman
➢ Ejaan adalah suatu sistem atau aturan penulisan dalam bahasa tertentu. Jadi, Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), yaitu suatu sistem penulisan dalam
bahasa Indonesia yang merupakan hasil penyempurnaan dari ejaan sebelumnya
➢ Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) dikenal paling banyak
menggunakan huruf abjad. Sampai saat ini jumlah huruf abjad yang digunakan
sebanyak 26 buah. Ini berarti ejaan kita sekarang telah memanfaatkan semua huruf
yang terdaftar. Kebijakan ini merupakan salah satu langkah dalam pengembangan
bahasa Indonesia.
➢ Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam penulisan kata, yaitu: kata dasar,
kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, kata sandang, angka
dan lambang bilangan
➢ Ada beberapa ragam dalam tanda baca diantaranya yaitu: penulisan tanda titik (.),
penulisan tanda koma (,), Tanda tanya (?), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:),
tanda elipsis (...), tanda garis miring (/), tanda apostrof (‘), tanda prtik tunggal (‘...’),
tanda petik (“...”),
36