Page 17 - BAHAN AJAR SASTRA KLS 4_Neat
P. 17
Itulah sebabnya tempat itu dinamakan Cibeureum (air
berwarna merah).
“Yunda, pa yang harus kita lakukan sekarang? Aku tak
mungkin Kembali dan pulang ke kediaman Adilaya dan
membawa jasadnya.”
“Kita kubur jasadnya di tempat yang terpencil”.
Untuk menyembunyikan kejahatannya, Sekar Rembong
membungkus jasad Eyang Prabu, ia menyuruh Silihwati dan
Sagolong untuk menggotong jasad Eyang Parabu Adilaya.
Sekar Rembong, Sembah Dalem, Silihwati, dan Sagolong
mencari sebuah tempat untuk menyembunyikan jasad Eyang
Prabu Adilaya. Mereka berjalan ke arah selatan, kemudian ke
arah barat.
Tiba-tiba, tandunya patah. “Ah, Tandunya patah Dinda. Ayo
kita sambung lagi tandunya”.
“Denga napa Yunda? Tak ada dahan yang bisa digunakan.
“Dengan tanah ini. Aku yakin, tanah ini bisa meyambungkan
patahan ini”.
Segeralah mereka menyambung patahan tandu tersebut
dengan tanah liat.