Page 130 - 20201219 - Tempo - Korupsi Bansos Kubu Banteng
P. 130

12/20/2020     Wawancara Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin - llmu dan Teknologi - majalah.tempo.co
                     Sejak 2013, kita punya Undang-Undang Keantariksaan yang mengamanatkan
                     pengembangan lima hal: sains antariksa; pengindraan jauh; teknologi roket,
                     satelit, dan aeronautika; peluncuran wahana antariksa; dan komersialisasi

                     keantariksaan. Dalam pengembangan sains antariksa, salah satu program besamya
                     adalah pembangunan Pusat Observatorium Nasional di   Timau, Kupang,

                     Nusa Tenggara Timur.


                     Untuk pengindraan jauh, dua program besamya adalah membuat bank data
                     pengindraan jauh nasional dan pengembangan sistem pemantau bumi nasional. Ini

                     untuk pemantauan kondisi lingkungan, sumber daya alam, kebencanaan, termasuk
                     pemantauan pulau kecil terluar. Untuk pengembangan teknologi roket, satelit, dan

                     aeronautika, Lapan mendukung pengembangan teknologi roket dengan jangkauan
                     sampai 30-60 kilometer, roket bertingkat, dan satelit mikro.



                     Sudah ada tiga satelit yang diluncurkan oleh Lapan. Saat ini, Lapan tengah
                     menyiapkan satelit keempat (Satelit A4), sistem satelit komunikasi orbit rendah,
                     dan konstelasi sembilan satelit yang ditargetkan diluncurkan bertahap pada 2023-

                     2024. Untuk teknologi penerbangan, Lapan mengembangkan pesawat transportasi
                     N219 bekerja sama dengan P T   Dirgantara Indonesia, dan melanjutkan
                     pengembangan pesawat N219 Amfibi. Untuk pesawat tanpa awak, ada LAPAN

                     01-03. Saat ini sedang menyiapkan generasi berikutnya.

                     Bagaimana dengan program peluncuran dan komersialisasi?


                     Dalam lima tahun ke depan harus mulai menyiapkan peluncuran wahana

                     antariksa. Untuk itu, pertama-tama kita harus mengembangkan roket bertingkat
                     untuk mencapai orbit bumi rendah. Karena lokasi peluncuran di Pameungpeuk,

                     Garut, sudah tidak memadai lagi sehingga sekarang disiapkan bandar antariksa di
                     Biak, Papua. Untuk skala kecil, lokasi bisa dipakai untuk meluncurkan roket
                     Lapan yang selama ini diluncurkan dari India. Untuk skala besar, diharapkan ada
                     mitra intemasional yang bisa bersama mengembangkannya.


                     Seperti apa peluang membuat bandar antariksa sendiri?


                     Peluangnya cukup baik. Beberapa negara sudah menyatakan minat (memakai
                     bandar antariksa Indonesia), termasuk Korea Selatan. Peluncuran dari ekuator

                     lebih unggul dibanding non-ekuator, karena bisa meluncurkan roket ke berbagai
                     orbit. Sebab, tidak perlu ada manuver di antariksa untuk mengubah posisinya.

                     Tentu biaya bahan bakar roket juga lebih murah.










      read://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Filmu-dan-teknologi%2F162142%2Fwawancara-kepala-lem...  2/5
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135