Page 132 - 20201219 - Tempo - Korupsi Bansos Kubu Banteng
P. 132
12/20/2020 Wawancara Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin - llmu dan Teknologi - majalah.tempo.co
Itu bahasa media untuk menarik perhatian publik. Tidak salah memang. Kalau
mencari kehidupan di luar bumi, bahasa awamnya kan pencarian alien. Mencari
planet di luar tata surya kita ini menjadi tren intemasional. Teleskop 3,8 meter itu
dianggap memadai untuk mencari planet di luar galaksi. Tujuan akhimya adalah:
apakah ada planet yang mirip bumi atau zona layak kehidupan?
Menurut astronom, alien itu ada?
Secara astronomi alien, makhluk, atau kehidupan di luar bumi itu diyakini ada.
Secara statistik tidak mungkin manusia di bumi itu satu-satunya kehidupan di
alam semesta. Di astronomi ada cabang ilmu bioastronomi, gabungan biologi dan
astronomi untuk mempelajari bukti-bukti kehidupan di luar bumi. Yang menjadi
pertanyaan, apakah ada UFO-obyek terbang tak dikenal-yang kemudian
diasosiasikan sebagai wahana yang berisi alien itu, yang pemah ke bumi? Nah, itu
yang kemudian secara astronomi disebut sebagai pseudo-science, sains semu.
Bukti-bukti ilmiahnya belum ada.
Thomas Djalaludin (tengah berkacamata) berdiskusi bersama tim di Tilong, Nusa Tenggara
Timur./Dokumentasi Lapan
Apa saja kendala pengembangan antariksa?
Teknologi antariksa sering disebut teknologi tinggi, berbiaya mahal, dan berisiko
besar. Jadi, inisiatomya selalu pemerintah. Tapi dampaknya juga luar biasa.
Kemampuan teknologi antariksa bisa menginspirasi dan mendorong kepercayaan
diri generasi muda. Kalau kita sudah menguasai teknologi yang sangat tinggi, itu
akan mendorong pengembangan teknologi pendukungnya. India dan Korea adalah
contohnya.
India, di tengah kemiskinan yang cukup tinggi, pemerintah dan parlemennya
read://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Filmu-dan-teknologi%2F162142%2Fwawancara-kepala-lem... 4/5