Page 136 - 20201219 - Tempo - Korupsi Bansos Kubu Banteng
P. 136

12/20/2020                                 HAM dalam Reuni Organisisme-Developmentalisme
                     Menurut Bourchier, selain bersumber dari filsafat organisisme Barat, pandangan
                     negara organisis di Indonesia mendapat sumber rujukan dari rembesan filsafat
                     yang dianut oleh fasisme Jepang. Filsafat Jepang menggarisbawahi pentingnya

                     prinsip Kokutai no Hongi, yang menekankan keharusan: pertama, penolakan
                     semua pandangan Barat, termasuk liberalisme, komunisme, anarkisme, dan

                     sosialisme. Kedua, pandangan bahwa keluarga dan kekaisaran
                     mentransformasikan pelbagai perbedaan sosial. Ketiga, menegaskan hubungan
                     integral antara individu-keluarga-negara. Keempat, negara merupakan bentuk
                     perluasan dari keluarga. Kelima, individu tidak dapat diasingkan dari negara dan

                     selalu mendapat posisi yang dialokasikan oleh negara di dalam peran-peran di
                     dalam masyarakat (Bourchier, 2015, halaman 83).


                     Dalam konteks Indonesia, pandangan organisis ini diajukan oleh Soepomo selama

                     sidang BPUPK pada 1945. Dalam sidang BPUPK tanggal 31 Mei 1945, Soepomo
                     memperkuat dalil-dalil negara kekeluargaan yang dicampurkannya dengan model
                     masyarakat dan nilai tradisional Jawa dengan menekankan keharmonisan serta
                     kebersatuan penguasa dan rakyat dengan basis partikularisme sosial dan budaya:


                     Kita sekarang menindJau negara Asia, ialah dasar negara Dai Nippon. Negara

                     Dai Nippon berdasar atas persatuan lahir dan batin Jang kekal antara Jang
                     Maha Mulia Tenno Heika, negara dan ra"/qat Nippon seluruhnJa.  Tenno adalah
                     pusat roehani dari seluruh ra"/qat. Negara bersandar atas kekeluargaan. Keluarga

                     Tenno Jang dinamakan:  "Koshitu" ialah keluarga Jang terutama.


                     Dasar persatuan dan kekeluargaan ini sangat sesuai pula dengan tjorak
                     masJarakat Indonesia.


                     Pandangan organisis Soepomo ini oleh Orde Baru dikembangkan dalam paket dan
                     postur yang lebih lengkap dengan dituruan dalam dua pranata politik, yakni
                     pertama, penyisipan organisisme dalam tafsir ideologi politik Pancasila yang

                     tunggal, sakral, dan pen uh dengan "pengecualian budaya". Kedua, menautkan ide
                     totalisme, harmoni, dan persatuan negara-rakyat dalam kebijakan ekonomi

                     pembangunan negara (developmental state). Organisisme menjadi kerangka dasar
                     dan orientasi ideologis yang mendasari seluruh aspirasi tentang pembangunan dan
                     "kemajuan" Indonesia. Di bawah kondisi ini, hak asasi manusia ditolak sebagai
                     norma dan gagasan, ditekan sebagai aspirasi dan imajinasi politik.


                     Krisis ekonomi dan reformasi politik 1998 memberikan dobrakan ganda baik

                     kepada organisisme maupun kepada gagasan developmentalisme yang
                     dijaminnya. Reformasi politik memaksa perubahan dalam matriks ideologi politik

                     organisisme: seluruh tabu politik yang dikonstruksi atas nama basis harmoni,
                     kekeluargaan, dan totalitas digantikan dengan kritik, kebebasan, dan pluralisme
                     politik.


      read ://https _ majalah. tempo.co/?url=https%3A %2F%2Fmajalah. tempo.co%2Fread%2Fkolom%2F 162152%2Fkolom-robertus-robet-ham-dalam-re. . .  3/5
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141