Page 78 - 20201219 - Tempo - Korupsi Bansos Kubu Banteng
P. 78

12/20/2020            Rusaknya Situs Kepercayaan di Sekitar Bandara lnternasional Yogyakarta - Laporan Khusus - majalah.tempo.co
                     Menurut Muhdi, Gunung Putri-bentuknya seperti bukit pasir-sempat akan
                     diratakan oleh pengelola bandara. Namun buldoser yang akan melibasnya
                     terguling. Muhdi mendengar cerita bahwa operator alat berat itu melihat ada

                     jurang yang dalam. Entah benar entah tidak cerita itu, pengelola bandara akhimya
                     tak menyentuh lagi Gunung Putri.


                     Suprihadi dan Nursyamsi, warga Desa Plumbon,   Temon, Kabupaten
                     Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengaku saban tahun berkunjung ke

                     Gunung Putri. Namun kini mereka hanya bisa menyaksikan samar-samar dari
                     jarak sekitar seratus meter dari pagar kawat bandara. "Sejak ada bandara, belum
                     pemah masuk ke sana lagi," ujar Nursyamsi.





                     Di sebelah timur laut Gunung Putri, sekitar 200 meter dari gedung kedatangan
                     penumpang, berdiri situs Gunung   Tempat ziarah itu juga nyaris
                     diruntuhkan. N amun Muhdi memergoki petugas yang sedang memasang patok

                     untuk membelah kawasan itu. Dia lalu mengingatkan bahwa Gunung Lanang
      bukan milik penduduk sekitar dan tak boleh dirobohkan.



                     Gunung Lanang, yang berarti "lelaki", dipercayai sebagai petilasan Raden
                     Rahmat, yang kelak menjadi Amangkurat II. Dia pendiri sekaligus raj a pertama

                     Kasunanan Kartasura. Situs ini berada di luar Bandara Intemasional Yogyakarta.
                     Diapit pepohonan tua, tempat ziarah itu berbentuk segi lima dan berada di atas

                     bukit pasir. Di tengahnya berdiri tugu bermahkota kuncup bunga melati.

                     Peziarah yang datang harus menaiki tujuh anak tangga tanpa alas kaki. Muhdi,

                     yang juga menjaga situs itu, mengatakan tugu tersebut dianggap sebagai pusat
                     bumi Pulau Jawa. Konon, mereka yang tinggal di Banyuwangi, Jawa Timur, bisa
                     melihat tugu tersebut. Menurut Muhdi, banyak pejabat, dari bupati hingga seorang

                     wakil presiden, rutin berkunjung dan berdoa di situ sebelum bandara berdiri. Kini
                     hanya segelintir orang datang ke Gunung Lanang.


                     Berbeda dengan Gunung Putri dan Lanang, makam Mbah Drajad di Desa Glagah
                     yang dianggap keramat tergusur sudah. Makam Mbah Drajad-dianggap sebagai

                     sesepuh di kawasan itu-lalu direlokasi ke tempat lain. Konon, seusai
                     pemindahan kuburan itu, sejumlah pekerja proyek bandara mengalami
                     kecelakaan, bahkan meninggal. Seorang penduduk yang pindah ke tempat

                     relokasi Palihan dan membuka salon mengaku mendengar cerita itu dari para
                     pekerja proyek yang datang ke salonnya.


                     Muhdi pemah meminta pengelola bandara mengembalikan makam itu ke tempat
                     aslinya. Namun makam itu tetap digusur. "Makhluk gaib itu ada seperti manusia



      read ://https _ majalah. tempo.co/?url=https%3A %2F%2Fmajalah. tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162149%2Frusaknya-situs-keper   2/3
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83