Page 83 - 20201219 - Tempo - Korupsi Bansos Kubu Banteng
P. 83
12/20/2020 Maju Mundur Mengakhiri lndustri dan Pertanian Tembakau di Indonesia - Ekonomi dan Bisnis - majalah.tempo.co
Meski kurang efektif menekan jumlah perokok anak, kenaikan tarif cukai
tembakau berpengaruh langsung pada pertumbuhan industri tembakau. Pada
2019, ketika tidak ada kenaikan tarif cukai, produksi industri rokok langsung
meningkat 7,3 persen, dari 332,4 miliar batang pada 2018 menjadi 365,5 miliar
batang pada 2019.
Karena itu, kalangan industri dan petani tergolong yang paling keras menolak
kenaikan tarif cukai-nyaris setiap tahun. Namun konsistensi kenaikan cukai agak
menyadarkan mereka. Kenaikan tak bisa dilawan.
Daripada ribut saban tahun, industri mulai terbuka dan mendesak agar dibuat peta
jalan industri hasil tembakau yang melibatkan semua kepentingan. "Paling tidak
kami punya jaminan untuk berusaha," kata Ketua Umum Gabungan Perserikatan
Pabrik Rokok Indonesia Henry Najoan, Oktober lalu. "Tidak temporer ribut,
temporer ribut."
•••
ABDILLAH Ahsan berjumpa dengan Pungkas Bahjuri Ali, Direktur Kesehatan
dan Gizi Masyarakat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas ),
dalam konferensi kesehatan publik yang digelar di Bangkok, Thailand,
pertengahan 2018. Saat bertemu dengan Abdillah, Pungkas sudah mendapat tugas
dari bosnya ketika itu, Bambang Brodjonegoro, untuk menyusun kajian lintas
sektor tentang pengendalian tembakau.
Abdillah, pengajar dan peneliti di Lembaga Demografi Universitas Indonesia,
bertahun-tahun meneliti hubungan ekonomi dengan pengendalian tembakau. Dia
banyak mempublikasikan dan mengkampanyekan bahaya rokok bagi kesehatan
dan perekonomian jangka panjang.
Seusai perjumpaan itu, Pungkas meminta Abdillah membantu studi pengendalian
tembakau di Bappenas. Studi itu merupakan kelanjutan dari perintah Presiden
Joko Widodo dalam rapat terbatas pada Juni 2016, yang membahas FCTC.
Jokowi ingin ada kajian mendalam tentang plus-minus FCTC. Kajian diperlukan
karena ada 7 juta orang yang menggantungkan hidupnya pada industri hasil
tembakau.
Menurut catatan Direktorat J enderal Bea dan Cukai, industri hasil tembakau
melibatkan sekitar 500 ribu keluarga petani-3 juta orang bersama anggota
keluarga petani-200 ribu buruh pabrik rokok, dan jutaan pekerja yang berada
dalam rantai pasok industri rokok. "Saya membantu studi tentang penyediaan
solusi bagi pihak-pihak yang terkena dampak pengendalian tembakau," ujar
Abdillah lewat pertemuan virtual, Jumat, 18 Desember lalu.
read ://https _ majalah. tempo.co/?url=https%3A %2F%2Fmajalah. tempo.co%2Fread%2Fekonomi-dan-bisnis%2F162151 %2Fmaju-mundur-mengak. . . 4/7