Page 82 - 20201219 - Tempo - Korupsi Bansos Kubu Banteng
P. 82

12/20/2020            Maju Mundur Mengakhiri lndustri dan Pertanian Tembakau di Indonesia - Ekonomi dan Bisnis - majalah.tempo.co
                     berbicara tentang kenaikan tarif-yang rata-rata naik 12,5 persen-kebijakan
                     cukai tembakau tahun depan juga mengubah skema dana bagi hasil cuka hasil
                     tembakau (DBHCHT). Menurut Yustinus, skema yang barn bakal memperkuat

                     perlindungan petani tembakau dan buruh industri rokok.


                     Besaran dana bagi hasil untuk memperkuat petani dan buruh, misalnya, kini
                     dicantumkan eksplisit. Paling sedikit 50 persen DBHCHT yang diterima
                     pemerintah daerah penghasil tembakau hams digunakan untuk meningkatkan

                     kesejahteraan petani, buruh tani tembakau, dan buruh rokok. "Ini mungkin
                     pertama kalinya bauran kebijakannya terlihat jelas," tutur Yustinus .


                     •••


                     KETEGANGAN antara kubu industri rokok dan kubu pemerhati kesehatan publik
                     sebenamya memanas sejak sejumlah negara menyepakati Konvensi Kerangka
                     Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC). Berlaku sejak 2003, perjanjian

                     intemasional di bawah Badan Kesehatan Dunia (WHO) ini telah mengikat 188
                     negara per 2016. Kerangka kerja FCTC mewajibkan negara yang meratifikasinya

                     melaksanakan sejumlah hal, yakni melarang segala bentuk iklan rokok; melarang
                     pelabelan menyesatkan pada kemasan rokok seperti light, mild, dan rendah tar;
                     menyertakan peringatan bahaya rokok pada 30 persen kemasan rokok; membuat
                     kawasan tanpa rokok secara total; menaikkan secara bertahap pajak tembakau dan

                     cukai; serta melarang masuknya tembakau bebas bea.


                     Indonesia satu-satunya negara di Asia yang belum mengikuti dan meratifikasi
                     FCTC. Namun pemerintah telah mengadopsi sejumlah ketentuan dalam FCTC.
                     Adopsi itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang

                     Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau
                     bagi Kesehatan.


                     Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018, jumlah perokok di Indonesia
                     mencapai 60 juta orang atau 22,7 persen dari populasi 264 juta jiwa. Sedangkan

                     angka prevalensi perokok anak mencapai 9, 1 persen. Rencana Pembangunan
                     Jangka Menengah 2020-2024 menargetkan tingkat prevalensi perokok anak (10-
                     18 tahun) turun menjadi 8,7 persen pada 2024.


                     Masalahnya, instrumen untuk mencapai target itulah yang masih bolong. Cara

                     yang selama ini dianggap paling efektif, yaitu kenaikan tarif cukai hasil
                     tembakau, rupanya tidak menjamin penurunan konsumsi rokok. Badan Kebijakan
                     Fiskal mencatat, kendati selama 2013-2018 cukai hasil tembakau selalu naik­

                     hanya pada 2014 tidak naik-angka prevalensi perokok anak dan remaja tetap
                     meningkat, dari 7,2 persen pada 2013 menjadi 9,1 persen pada 2018.





      read ://https _ majalah. tempo.co/?url=https%3A %2F%2Fmajalah. tempo.co%2Fread%2Fekonomi-dan-bisnis%2F162151 %2Fmaju-mundur-mengak. . .  3/7
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87