Page 87 - 20201219 - Tempo - Korupsi Bansos Kubu Banteng
P. 87
12/20/2020 Nasib Petani Tembakau Kian Tak Menentu - Ekonomi dan Bisnis - majalah.tempo.co
menanam Nicotiana sp., genus tanaman berdaun lebar dari Amerika Utara dan
Amerika Selatan yang kita kenal sebagai tembakau.
Dengan tingkat produktivitas 700-800 kilogram tembakau kering per hektare,
dalam sekali musim tanam Agus bisa menghasilkan 2,8-3,2 ton tembakau varietas
rajangan Jawa.
Agus tidak sendiri. Hampir semua penduduk Desa Wonosari menggantungkan
hidup pada tembakau. Di desa yang terletak di lereng Gunung Sumbing itu,
terhampar sekitar 300 hektare kebun yang menghasilkan ratusan ton tembakau
setiap tahun.
"Pokoke mbako. Anak mau sekolah, mau hajatan, semua digelar setelah panen
tembakau," kata Agus. Di desa itu bahkan iuran kampung dibayar dengan
sekeranjang tembakau seharga Rp 50 ribu per orang. Istilahnya: Setelah
semua terkumpul, barulah tembakau dijual bersama.
Tahun lalu, dana hasiljimpitan hanya terkumpul sekitar Rp 80 juta. Padahal pada
2018 bisa tercapai sekitar Rp 100 juta. "Tahun ini paling bisanya sekitar Rp 150
juta," ucap Agus. Dana desa dari urunan tembakau itu kemudian dipakai untuk
memenuhi kebutuhan komunitas, seperti membangun masjid serta membiayai
acara kesenian dan keagamaan.
Aksi unjuk rasa petani tembakau di sekitar Monas, Jakarta, pertengahan November lalu. Foto:
Istimewa
Banyak desa di Kabupaten Temanggung yang coraknya seperti Wonosari. Dari 14
kecamatan sentra utama tembakau di sana, berbagai kegiatan warga ditopang hasil
penjualan tembakau. Pada 2019, misalnya, ribuan warga Temanggung memenuhi
rombongan calon haji Jawa Tengah. Mereka menggunakan dana hasil panen raya
tembakau delapan tahun sebelumnya, pada 2011, untuk mendaftarkan diri
mengikuti ibadah haji. Pada saat panen besar itu, para petani bisa meraup
keuntungan hingga Rp 100 jutaan per hektare.
Sayangnya, masa keemasan kebun tembakau semacam itu tampaknya akan segera
berlalu. Bukan hanya petani Temanggung, petani tembakau lain di negeri ini juga
akan merasakannya. Indikasi ini dipaparkan tim peneliti Universitas Indonesia
yang membantu Badan Perencanaan Pembangunan Nasional membuat kajian
dalam rangka penyusunan peta jalan industri hasil tembakau.
read ://https _ majalah. tempo.co/?url=https%3A %2F%2Fmajalah. tempo.co%2Fread%2Fekonomi-dan-bisnis%2F162156%2Fnasib-petani-tembaka... 2/4