Page 6 - MODUL Membangun Integritas Sikap AnKor
P. 6

MEMBANGUN INTEGRITAS SIKAP ANTI KORUPSI



                  Jumlah wirausahawan sangat banyak
                  Wirausahawan  adalah  penopang  perekonomian.  Semakin  banyak  jumlah  wirausahawan,  maka
                  perekonomian sebuah negara akan semakin baik, semakin tertolong. Hampir di setiap kondisi krisis
                  ekonomi seperti yang terjadi di tahun 1998, UKM-IKM lah yang menjadi penopang ekonomi kita
                  hingga bertahan dari hempasan krisis tersebut, karena jumlahnya yang sangat banyak, hingga lebih
                  dari 95% dari total tenaga kerja kita bekerja di sektor UKM-IKM tersebut. Seandainya kita dapat
                  memanfaatkan 100 triliun saja dari uang APBN yang tidak dikorupsi, lalu kita bagikan sebagai
                  modal usaha sebesar 10 juta rupiah per paketnya, maka akan ada 10 juta orang yang menerima
                  bantuan modal untuk menjadi usahawan kecil di berbagai sektor, baik manufaktur, perdagangan,
                  jasa, kuliner, ataupun pertanian. Dan itu per tahun! Bayangkan, hanya dalam waktu 5 tahun, kita
                  dapat memberi subsidi kepada 50 juta orang wirausahawan kecil baru di berbagai sektor. Dengan
                  semakin banyaknya jumlah wirausahawan, maka jumlah pengangguran pasti akan habis, selain itu,
                  perekonomian kita tidak hanya dikuasai oleh segelintir pengusaha besar, yang jumlahnya sedikit
                  namun memonopoli perekonomian kita.

                  Rakyat miskin tidak ditanggung negara, kemiskinan tidak ada

                  Kemiskinan berkurang
                  Fakir miskin dan orang-orang terlantar dipelihara oleh negara, bukankah begitu bunyi pasal 34 ayat
                  (1) UUD 1945? Namun dalam kenyataannya, negara masih sangat sulit untuk memelihara mereka.

                  Bagi masyarakat miskin,  korupsi berakibat luar biasa dan saling bertaut satu sama lain. Pertama,
                  secara  langsung  yang  dirasakan  oleh  orang  miskin  yakni  semakin  mahalnya  jasa  berbagai
                  pelayanan  publik,  rendahnya  kualitas  pelayanan,  dan  pembatasan  akses  terhadap  berbagai
                  pelayanan vital seperti air, kesehatan, dan pendidikan. Kedua, secara tidak langsung terhadap orang
                  miskin yakni pengalihan sumber daya milik publik untuk kepentingan pribadi dan kelompok, yang
                  seharusnya diperuntukkan guna kemajuan sektor sosial  dan orang miskin,  melalui pembatasan
                  pembangunan. Hal ini secara langsung memiliki pengaruh kepada langgengnya kemiskinan.

                  Seandainya 750T yang dikorpusi itu benar, maka alangkah mudahnya jika pemerintah sekedar
                  ingin  mensubsidi  biaya  listrik,  gas,  serta  BBM,  tentunya  bagi  rakyat  menengah  ke  bawah.
                  Andaikan  rakyat  kecil  diringankan  biaya-biaya  tersebut,  maka  perekonomian  mereka  pasti
                  menggeliat. Mereka dapat memanfaatkan sisa uang yang ada sebagai modal usaha, atau bertani,
                  atau untuk membayar keperluan lainnya, atau berbelanja di warung-warung tetangga, supermarket,
                  dsb, dimana dampaknya pasti akan berpengaruh terhadap perekonomian negara, menuju Indonesia
                  yang makmur sejahtera.

                  Seandainya 750T itu diperuntukan bagi penyelesaian masalah kemiskinan maka yakin akan terasa
                  dampaknya.    Makin  berkurang  kemiskinan  dengan  berbagai  upaya  pengentasan  yang
                  memanfaatkan uang yang dikorupsi tadi.  Syaratnya pastilah tidak boleh ada korupsi!.












                  Membangun integritas sikap anti korupsi-Materi 1,2,3                                     4
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11