Page 10 - MODUL Membangun Integritas Sikap AnKor
P. 10

MEMBANGUN INTEGRITAS SIKAP ANTI KORUPSI



                  menyebutkan bahwa sebagian besar pemberian tersebut dilakukan sebagai ungkapan terima kasih
                  (47,21  persen),  diikuti  dengan  alasan  untuk  mendapatkan  perlindungan  (17,52  persen),
                  membangun  relasi  (15,51  persen),  dan  karena  rasa  sungkan  atau  tidak  enak  (14,22  persen).
                  Sebagian  besar  pemberian  suap  atau  gratifikasi  berasal  dari  informasi  petugas  (42,07  persen),
                  sedangkan inisiatif pribadi (22,3 persen) dan tradisi/lumrah (16,65 persen) menjadi alasan lain yang
                  sering disebutkan oleh responden eksternal.

                  Rekomendasi SPI 2024 sebagai berikut.
                      •  Memitigasi risiko korupsi
                      •  Mendorong partisipasi publik dalam pencegahan korupsi
                      •  Mengurangi penyalahgunaan pengadaan barang dan jasa
                      •  Mengurangi suap dan gratifikasi
                      •  Mengurangi penyalahgunaan fasilitas dan anggaran kantor
                      •  Mengurangi gratifikasi dalam promosi atau mutasi jabatan
                      •  Memperkuat manajemen risiko
                      •  Meningkatkan koordinasi antar lembaga
                  Hasil Survei Penilaian Integritas 2024 ini menggambarkan tantangan besar dalam memperbaiki
                  integritas di sektor pemerintahan. Meskipun ada kemajuan, angka yang masih tinggi menunjukkan
                  bahwa perbaikan harus terus dilakukan.
                  Penjelasan  lengkap  tentang  SPI  2024  bisa  diperoleh  melalui:  https://www.kpk.go.id/id/ruang-
                  informasi/pengumuman/pengumuman-lainnya/survei-penilaian-integritas-spi-2024-1


                  Apa itu Indeks Persepsi Korupsi (IPK)?
                  Transparency International adalah organisasi non-pemerintah berskala internasional yang bertekad
                  untuk memerangi ketidakadilan yang disebabkan oleh korupsi. Salah satu publikasi tahunan yang
                  dikeluarkan oleh organisasi ini adalah hasil survey yang dikenal sebagai Indeks Persepsi Korupsi
                  (IPK).  Melansir  laman  Pusat  Edukasi  Antikorupsi  KPK,  indeks  persepsi  korupsi  atau  IPK
                  merupakan sebuah skor yang menggambarkan persepsi atau anggapan masyarakat suatu negara
                  mengenai  korupsi  di  negaranya  yang  terjadi  pada  jabatan  publik  dan  politik.  Survey  tersebut
                  mengurutkan  180  negara  di  dunia  berdasarkan  tingkat  persepsi  atau  anggapan  masyarakat
                  mengenai korupsi yang terjadi pada jabatan publik dan politik.  IPK menilai dan memberi peringkat
                  suatu negara/wilayah berdasarkan seberapa korup sektor publik suatu negara menurut para ahli dan
                  eksekutif bisnis. IPK merupakan indeks kumulatif, gabungan dari sedikitnya 3 hingga 13 survei
                  atau  penilaian  tentang  korupsi  yang  dikumpulkan  oleh  berbagai  lembaga  terkemuka.  IPK
                  menggunakan skala 0 (korupsi yang tinggi) hingga 100 (korupsi yang rendah). Oleh karena itu,
                  semakin tinggi nilai persepsi korupsi sebuah negara artinya semakin rendah pula korupsi yang
                  terjadi di negara tersebut. IPK adalah indikator korupsi yang paling banyak digunakan di seluruh
                  dunia.

                  Skor IPK Indonesia sejak tahun 2015 hingga 2024 mengalami fluktuasi. Artinya, tidak selalu naik
                  maupun turun. Berikut data lebih jelasnya:
                  Tahun 2015: Skor IPK 36 dan berada di posisi 88 dari 166 negara
                  Tahun 2016: Skor IPK 37 dan berada di posisi 90 dari 176 negara
                  Tahun 2017: Skor IPK 37 dan berada di posisi 96 dari 180 negara
                  Tahun 2018: Skor IPK 38 dan berada di posisi 89 dari 180 negara


                  Membangun integritas sikap anti korupsi-Materi 1,2,3                                     8
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15