Page 84 - E-Module Kerajaan Sriwijaya_SMA Muhammadiyah 1 Palembang
P. 84
3.2.3. Masuknya pengaruh
Agama Islam
A. Perubahan Jalur Perdagangan
dan Dominasi Pedagang Muslim
Sejak abad ke-7, Sriwijaya dikenal sebagai pusat perdagangan maritim
yang menghubungkan India, Arab, dan Tiongkok (Sholeh et al., 2019). Namun,
ketika Islam mulai menyebar melalui para pedagang dari Gujarat (India),
Persia, dan Arab, jalur perdagangan pun mengalami perubahan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan ini:
1.Pedagang Muslim mendirikan komunitas dagang di pelabuhan-pelabuhan
penting seperti Pasai dan Malaka, yang kelak menjadi pusat penyebaran
Islam di Nusantara.
2.Pedagang Muslim lebih memilih berdagang dengan pelabuhan yang
dikuasai oleh penguasa Muslim, sehingga banyak kerajaan di sekitar
Sriwijaya yang mulai beralih ke Islam demi mendapatkan keuntungan
perdagangan.
3.Dengan berkembangnya pelabuhan-pelabuhan Muslim, Sriwijaya
kehilangan kontrol atas jalur perdagangan rempah-rempah dan sutra,
yang selama ini menjadi sumber utama kejayaan ekonominya.
B. Munculnya Kesultanan Islam di Nusantara
Pada abad ke-13, mulai berdiri kesultanan-kesultanan Islam di berbagai
wilayah Nusantara, terutama di pesisir Sumatra dan Semenanjung Malaya
(Saefullah, 2016). Salah satu kerajaan Islam pertama adalah Samudera Pasai,
yang muncul sebagai pusat perdagangan dan penyebaran Islam.
Dampak dari munculnya kesultanan Islam terhadap Sriwijaya (Berkah,
2017):
1.Masyarakat Sriwijaya mulai berpindah ke Islam, mengurangi dukungan
terhadap sistem kerajaan yang berbasis Buddha.
2.Kesultanan Islam seperti Pasai dan Malaka mengambil alih peran
Sriwijaya sebagai pusat perdagangan, menarik lebih banyak pedagang
dari Timur Tengah dan India.
3.Sriwijaya kehilangan pengaruh politik dan militer, karena banyak
wilayahnya mulai dikuasai oleh kerajaan-kerajaan Islam yang lebih kuat
dan lebih makmur secara ekonomi.
84

