Page 2 - 62-62-1-PB
P. 2

Jurnal Teknodik Vol. 17 - Nomor 1, Maret 2013


            Pendahuluan                                           Dalam perubahan kurikulum yang penting adalah
            Di dunia ini tidak ada yang abadi, semuanya mengalami  sejauhmana kurikulum tersebut dapat menjawab
            perubahan baik cepat maupun lambat. Begitu pula    tantangan perubahan. Perubahan Kurikulum 2013 juga
            kurikulum, dalam perjalanan sejarah negara Indonesia,  mengacu pada tuntutan perubahan zaman abad 21.
            kurikulum sudah mengalami delapan kali perubahan,  Dalam situs resmi Kemdikbud (2013a) dijelaskan
            yaitu pada tahun 1947, 1952, 1968, 1975, 1984, 1994,  bahwa perubahan kurikulum karena adanya
            2004, 2006, dan sekarang tahun 2013. Awal kurikulum  pergeseran paradikma belajar abad 21 yang
            terbentuk pada tahun 1947, yang diberi nama “Rentjana  berdasarkan ciri abad 21 dan model pembelajaran
            Pembelajaran 1947”.  Kurikulum ini meneruskan      yang harus dilakukan. Ciri abad 21 ditandai adanya: 1)
            kurikulum yang sudah digunakan oleh Belanda. Pada  informasi yang bisa diakses dimana saja dan kapan
            tahun 1952 kurikulum mengalami penyempurnaan.      saja; 2) komputasi lebih cepat karena memakai mesin;
            Tahun 1964 kurikulum berubah nama menjadi          3) otomasi yang menjangkau segala pekerjaan rutin;
            “Rentjana pendidikan” yang memasukan unsur         dan 4) komunikasi yang dapat dilakukan dari mana
            pengembangan moral, kecerdasan, emosional,         saja dan kemana saja.
            kerigelan, dan jasmani. Tahun 1968, perubahan         Berdasarkan ciri abad 21 tersebut model
            kurikulum memasukan jiwa pancasila, pengetahuan    pembelajaran juga mengalami pergeseran. Model
            dasar, dan kecakapan khusus. Pada Kurikulum 1975   pembelajaran abad 21 dapat diidentifikasi: 1)
            mulai diberlakukan Prosedur Pengembangan Sistem    pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta
            Instruksi (PPSI) dan satuan pelajaran. Kurikulum 1984  didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi,
            mengusung proses skill approach, menempatkan siswa  bukan diberi tahu; 2) Pembelajaran diarahkan untuk
            sebagai subjek, model ini disebut dengan Cara Belajar  mampu merumuskan masalah, bukan hanya
            Siswa Aktif (CBSA). Kurikulum 1994 di antaranya,   menyelesaikan masalah; 3) Pembelajaran diarahkan
            mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan  untuk melatih berpikir analitis (pengambilan keputusan)
            (tiga tahapan) dengan materi pelajaran yang cukup  bukan berpikir mekanistis (rutin); 4) Pembelajaran
            padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi). Tahun  menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi
            2004 disempurnakan menjadi Kurikulum Berbasis      dengan menyelesaikan masalah. Pergeseran
            Kompetensi (KBK). Selanjutnya tahun 2006           paradigma belajar abad 21 inilah yang diantisipasi
            disempurnakan lagi sebagai perbaikan dari KBK yang  dalam Kurikulum 2013, disamping menjawab
            diberi nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan    kelemahan-kelamahan yang ditemukan dalam
            (KTSP) 2006. Dalam Kurikulum 2006, sekolah diberi  Kurikulum sebelumnya.
            kewenangan penuh dalam menyusun rencana               Perubahan Kurikulum 2013 didasarkan pada hasil
            pendidikannya dengan mengacu pada standar-standar  kajian terhadap kelemahan yang terjadi pada kurikulum
            yang ditetapkan, mulai dari tujuan, visi-misi, struktur  sebelumnya.  Menurut Mendikbud M. Nuh (2013a),
            dan muatan kurikulum, beban belajar, kalender      kurikulum 2013 lahir berdasarkan hasil evaluasi
            pendidikan hingga pengembangan silabusnya (Karim,  kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang
            2011).                                             diterapkan sejak 2006. Adanya perubahan Kurikulum
                Dengan demikian perubahan kurikulum bukan      tersebut berarti Kurikulum 2013 memiliki karakteristik
            merupakan sesuatu yang baru. Perubahan kurikulum   dan berbeda dengan kurikulum sebelumnya,  dan
            adalah keniscayaan, sebagai upaya dalam            berdampak dalam implementasinya, terutama di
            mengantisipasi perubahan zaman dan tuntutan        sekolah. Guru sebagai ujung tombak pelaksaaan
            masyarakat yang terus berkembang. Sebaliknya jika  kurikulum di sekolah dituntut untuk menyesuaikan diri
            kurikulum tidak berubah, sementara dunia terus     sesuai tuntutan kurikulum baru 2013 tersebut.  Guru
            berkembang, maka pendidikan akan tertinggal dan    perlu melakukan berbagai perubahan dan inovasi
            tidak bisa memenuhi tuntutan dan kebutuhan         dalam pembelajaran mulai dari tahap persiapan,
            masyarakat.                                        pelaksanaan, dan juga evaluasinya. Untuk memahami



            494
   1   2   3   4   5   6   7