Page 7 - 62-62-1-PB
P. 7
Oos M. Anwas: Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Implementasi Kurikulum 2013
TIK dalam Kurikulum 2013 menjanjikan dalam menyiapkan peserta didik di abad
Karakteristik Kurikulum 2013, memang diarahkan untuk ini. Oleh karena itu untuk mensukseskan implementasi
menjawab tantangan perubahan zaman terutama di kurikulum 2013, perlu dilakukan melalui berbagai
abad 21. Abad 21 ditandai adanya globalisasi dan upaya, salah satunya dengan memanfaatkan Teknologi
perdagangan bebas. Globalisasi yang mengutamakan Informasi dan Komunikasi (TIK). Keragaman bentuk
sektor ekonomi ini telah melahirkan tingkat persaingan TIK dengan karakteristiknya dapat mengatasi berbagai
yang semakin ketat serta sikap individualis. Di sisi lain, kendala yang dihadapi dalam implementasi kurikulum
globalisasi telah memprorakporandakan berbagai 2013. Dalam mengimplementasikan kurikulum 2013
tatanan alam, sosial, budaya, serta kearifan-kearifan tersebut, Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat
lokal yang ada di masyarakat. Globalisasi seharusnya memberikan banyak peran. Peran tersebut di
membawa peningkatan kualitas hidup dan antaranya: sebagai contoh nyata model dan inovasi
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, untuk pembelajaran di kelas, interaktif diskusi atau sharing
dapat menangkal dampak buruk globalisasi serta agar implementasi Kurikulum 2013, wahana kreativitas
mampu hidup layak dan sejahtera di abad ini diperlukan peserta didik, sebagai pembiasaan dalam mengubah
berbagai kompetensi. Kompetensi peserta didik dituntut perilaku terutama aspek sikap dan keterampilan, dan
lebih komprehensif, yaitu tidak sekedar memiliki ilmu sebagai sumber belajar yang sesuai tuntutan di abad
pengetahuan dan teknologi saja, tetapi berbagai abad 21.
kompetensi seperti kemampuan berpikir, kreatif dan
inovatif, kerjasama (networking), agama, budaya dan Contoh Model/Inovasi pembelajaran
kearifan lokal, sikap teloransi, komunikasi, dan aspek- Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam Kurikulum
aspek lainnya. Untuk itu substansi kurikulum juga perlu 2013 terdapat beberapa hal yang berbeda dengan
menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut. Untuk kurikulum sebelumnya. Perbedaan ini tentu saja bagi
membentuk kompetensi tersebut, dalam proses guru menuntut adanya perubahan dalam
pembelajaran perlu dilakukan tidak sekedar melaksanakan tugas pembelajaran, mulai dari tahapan
penyadaran, tetapi perlu pembiasaan, pembentukan persiapan, pelaksanaan, maupun dalam kegiatan
perilaku baru sesuai yang diharapkan. Pembelajaran evaluasinya. Pemahaman konsep perubahan tersebut
perlu dilakukan sebuah proses trasformasi perilaku untuk tahap persiapan, guru dapat belajar melalui
yang diharapkan. Itulah perlunya pendekatan proses bahan bacaan atau sumber-sumber lainnya. Namun
baik dalam proses pembelajaran maupun dalam aspek pemahaman terhadap perubahan dalam pelaksanaan
penilaianya. pembelajaran, guru perlu menyaksikan bahkan
Dengan pemikiran tersebut, kurikulum 2013 memperagakan contoh nyata berbagai model dan
sesungguhnya adalah kurikulum yang sangat inovasi pembelajaran sesuai tuntutan Kurikulum 2013.
dibutuhkan dalam abad 21. Realitasnya, abad 21 Tuntutan perubahan model dan inovasi
dengan globalisasinya telah memporakporandakan pembelajaran tersebut di antaranya: pembelajaran
tatanan sosial budaya, yang menurut Fukuyama (2000) tematik terintegrasi, pendekatan proses, menanamkan
ini menyebutnya sebagai kekacauan besar (great pendidikan karakter yang terintegrasi dalam setiap mata
distruption). Kurikulum 2013 diharapkan mampu pelajaran, melatih atau membiasakan berpikir kritis,
menangkal dampak negatif dari gempuran era inovatif, implementasi pendekatan scientific-approach
globalisasi, sekaligus mampu menyiapkan generasi- atau pendekatan ilmiah dalam pembelajaran di kelas,
generasi yang memiliki daya saing, mandiri, serta menanamkan pada peserta didik untuk mampu
memiliki jati diri sebagai bangsa yang bermartabat. menghargai pendapat dan perbedaan termasuk sikap
Sebagai sesuatu yang baru adalah wajar terjadi teloransi, membangun kemandirian, menanamkan
perbedaan sudut pandang dan pemahaman yang kemampuan kerjasama (netrworking), menanamkan
belum utuh terhadap Kurikulum 2013. Namun jika kemampuan berkomunikasi, pemanfaatan media
mencermati esensi kurikulum 2013, sangat massa yang sehat dan mendidik, evaluasi
499