Page 9 - 62-62-1-PB
P. 9

Oos M. Anwas: Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Implementasi Kurikulum 2013


            tanah air (offline model). DVD ini juga dapat digunakan  dan diketahui oleh guru-guru di seluruh tanah air. Nara
            di tempat-tempat pelatihan guru. Kedua, dapat disiarkan  sumber yang dihadirkan terdiri dari para pakar
            melalui media televisi, misalnya melalui  Televisi  kurikulum dan substansi kompetensi yang dituntut
            Edukasi, TVRI, TV swasta termasuk televisi lokal, atau  dalam Kurikulum 2013. Nara sumber juga dapat
            stasiun televisi lainnya (broadcash model). Ketiga,  menghadirkan para guru yang dinilai mampu dan
            disajikan dalam web yang mudah diakses oleh guru-  berhasil dalam mengimplementasikan Kurikulum
            guru, misalnya melalui portal rumah belajar (online  tersebut dalam pembelajaran. Mereka dapat berbagi
            model). Dengan alternatif distribusi konten ini, guru-  (sharing) pengalaman. Forum ini sangat penting
            guru di seluruh tanah air dapat memanfaatkan contoh-  dilakukan baik dalam lingkup nasional, provinsi,
            contoh model inovasi pembelajaran tersebut sesuai  kabupaten/kota, atau lingkungan terkecil lainnya.
            dengan kemampuan, kesempatan, fasilitas yang
            dimilikinya.                                       Wahana Kreativitas Peserta Didik
                                                               Tuntutan Kurikulum 2013 di antaranya adalah
            Interaktif, Bedah Kurikulum 2013                   meningkatkan kreativitas, berpikir kritis, dan inovatif
            Sebagai sesuatu yang baru, apalagi memiliki        pada peserta didik. Meningkatkan kreativitas ini
            perbedaan yang signifikan dengan sebelumnya,       memang tidak mudah. Menurut Mendikbud (2013c).
            Kurikulum 2013 perlu dilakukan sosialisasi secara  “Membangun kreativitas pada anak perlu dimulai sejak
            bertahap dan berkelanjutan. Sosialisasi ini penting  kecil, siswa dibiasakan untuk memanfaatkan
            kususnya terhadap guru, kepala sekolah, orangtua,  inderawinya. Ajak mereka mengamati. Jadi, bukan
            pemerintah daerah, dan juga masyarakat. Tahapan    main di wilayah kosong. tapi perlu masuk ke wilayah
            sosialisasi dimulai dari pembentukan kesadaran akan  riil sehingga setiap kejadian terekam. Misalnya, apa
            perlunya perubahan kurikulum. Materi sosialisasi   yang ada di bulan sana? Kita ajak anak-anak melihat
            dimulai dari yang ringan, mudah, dan bisa dipahami  melalui teropong. Contoh lainnya sel. Kita bisa pakai
            semua masyarakat. Kemudian ditingkatkan secara     mikroskop. Baru mereka bisa mengerti apa itu sel”.
            bertahap dengan materi dan strategi yang tepat.    Untuk memanfaatkan semua indrawi peserta didik
                Sosialisasi kepada guru-guru yang akan         tersebut, dalam pembelajaran guru tidak bisa hanya
            melaksanakan Kurikulum 2013, berbeda dengan        menjelaskan materi dengan metode ceramah.
            sosialisasi kepada pihak lainnya. Guru tidak sekedar  Lingkungan peserta didik khususnya di sekolah perlu
            tahu dan mau melaksanakan Kurikulum 2013, tetapi   diciptakan sehingga kondusif untuk belajar dengan
            harus mampu dan akhirnya terbiasa mengaplikasikan  menggunakan semua indrawinya. Hasil penelitian
            kurikulum tersebut dalam proses pembelajaran. Oleh  Malouf (1988) yang membandingkan kelima alat indra
            karena itu dalam sosialisasi ini, perlu ada wahana  dalam menerima ilmu pengetahuan diketahui bahwa
            interaktif yang menyediakan konsultasi, diskusi, dan  melalui penglihatan sebesar 75 persen, pendengaran
            tanya jawab seputar implementasi Kurikulum 2013.   11 persen, perabaan 7 persen, pengecap sebesar 4
            Wahana interaktif ini dapat menggunakan media mulai  persen, dan penciuman sebesar 3 persen. Hasil
            dari radio, televisi, dan juga internet.  Media milik  penelitian ini menunjukkan bahwa indra mata sangat
            pemerintah khususnya yang ada di bawah Kementerian  penting dalam menerima ilmu pengetahuan.
            Pendidikan dan Kebudayaan (TV edukasi, Suara       Implikasinya, dalam pembelajan, guru dituntut untuk
            Edukasi, Portal Rumah belajar, dan yang lainnya) dapat  membidik indra mata, siswa diciptakan untuk dapat
            dioptimalkan.  Di sisi lain, media massa milik swasta  melihat secara visual tentang substansi materi. Karena
            juga dapat didorong untuk menjadi wahana pencerahan  dengan visual itu, hasil penelitian tersebut menunjukkan
            dan penyebarluasan informasi tentang Kurikulum 2013.  75 persen peserta didik dapat menguasai materi
                Pelaksanaan interaktif ini tidak cukup dilakukan  pembelajaran. Oleh karena itu, guru sangat penting
            hanya beberapa kali atau insidental. Program ini perlu  menghadirkan berbagai objek materi pelajaran.
            dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, terjadwal,



                                                                                                         501
   4   5   6   7   8   9   10   11   12