Page 10 - 62-62-1-PB
P. 10
Jurnal Teknodik Vol. 17 - Nomor 1, Maret 2013
Teknologi Informasi dan Komunikasi salah satu Perubahan perilaku yang diharapkan dalam
kelebihannya adalah mampu menghadirkan objek atau Kurikulum 2013 dirumuskan dalam bentuk kompetensi.
benda di luar kelas ke dalam kelas. Objek tersebut Kompetensi yang dirumuskan dalam Kurikulum 2013
mulai yang jauh seperti: bulan, bintang, matahari, dan mencerminkan tantangan di abad 21. Kompetensi
isi jagat raya lainnya. Objek yang bahaya, seperti: tersebut seperti dijelaskan sebelumnya, tidak sekedar
meletusnya bom atom, zat kimia berbahaya, binatang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi
buas, dan lainnya. Objek yang kecil dan abstrak, berbagai kompetensi seperti kemampuan berpikir,
misalnya: amuba, bakteri, atau susunan organ di dalam kreatif dan inovatif, kerjasama (networking), agama,
perut mahluk hidup. Media video atau televisi atau budaya dan kearifan lokal, sikap teloransi, komunikasi,
multimedia dapat menghadirkan berbagai objek dan aspek-aspek lainnya. Kurikulum 2013 juga
tersebut secara real seperti apa adanya. Televisi menselaraskan antara aspek sikap, pengetahuan, dan
Edukasi misalnya, mengembangkan acara Wahana keterampilan.
jelajah Angkasa. Melalui acara ini, peserta didik diajak Membentuk kompetensi seperti ini tentu saja tidak
untuk mengamati, dan sekaligus mencintai benda- cukup dengan diajarkan oleh guru di sekolah atau
benda angkasa luar tersebut. Melalui media orangtuanya di rumah. Dalam abad 21 atau era
pembelajaran berbasis TIK tersebut, peserta didik dapat informasi, TIK khususnya media massa seperti televisi,
melakukan pengamatan, mencoba, bahkan radio, dan internet sudah menjadi kekuatan baru dalam
menghayatinya, sehingga mereka akan terdorong mempengaruhi perilaku masyarakat khususnya
untuk berpikir kritis dan meningkatkan kreativitas generasi muda. Oleh karena itu media massa berbasis
diantara mereka. TIK perlu dilibatkan dalam membentuk kompetensi
yang diharapkan Kurikulum 2013. Mempengaruhi
Pembiasaan, Mengubah Perilaku media massa apalagi media asing sangat sulit. Dalam
Teori-teori belajar mazhab behavoristik memandang hal ini menurut Anwas (2011b) media massa, selain
bahwa proses perubahan perilaku dapat terjadi sebagai memiliki ideologi dan mencari keuntungan, juga
akibat mengkondisikan lingkungan untuk belajar. memiliki kewajiban untuk mencerdaskan kehidupan
Mazhab behavioristik menekankan bahwa pola-pola bangsa, membawa perubahan sosial ke arah yang lebih
perilaku itu dapat dibentuk melalui proses pembiasaan baik tanpa merusak tatanan nilai dan norma, termasuk
dan pengukuhan (reinforcement) dengan kearifan lokal yang telah tertanam dalam masyarakat.
mengkondisikan stimulus (conditioning) dalam Upaya lain yang dapat dilakukan adalah diperlukan
lingkungan (environmentalistik) individu yang adanya media alternatif yang mampu menjaga
bersangkutan (Makmun, 2005). Ini berarti Teknologi idealisme, menjaga nilai, budaya dan kearifan lokal,
Informasi dan Komunikasi baik berbasis online, offline, serta menanamkan pendidikan karakter lainnya. Media
maupun broadcash dengan karakteristiknya dapat alternatif ini yang bisa dikontrol pemerintah, misalnya
mengkondisikan pembiasaan, memberikan stimulus, TVRI, RRI, Televisi Edukasi, Radio Suara Edukasi atau
dan memberikan penguatan terhadap peserta didik berbagai portal milik pemerintah. Media pelat merah
agar terjadi proses belajar. Proses belajar yang ditandai ini sangat perlu memberikan substansi siaran yang
adanya perubahan perilaku ini terutama pada aspek mampu membiasakan kepada peserta didik untuk
sikap (afektif), pengetahuan (kognetif), dan membentuk perilaku yang diharapkan, kompetensi
keterampilan (psikomotorik). Pembentukan perilaku yang sesuai dengan tuntutan abad 21 seperti yang
atau perubahan perilaku menurut mazhab behavioristik dirumuskan dalam Kurikulum 2013.
merupakan suatu proses, perlu waktu, perlu
pembiasaan, serta yang penting adalah bagaimana Sumber Belajar Abad 21
menciptakan lingkungan di sekitar peserta didik Tuntutan abad 21 merupakan salah satu alasan
mendukung terhadap perubahan perilaku yang diberlakukanya Kuriulum 2013. Abad 21 ini disebut pula
diharapkan tersebut. sebagai abad informasi, dimana aktivitas dan pekerjaan
502