Page 5 - 62-62-1-PB
P. 5
Oos M. Anwas: Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Implementasi Kurikulum 2013
memerlukan penambahan jam pelajaran. Penambahan guru baik secara kualitas maupun kuantitas, terutama
jam pelajaran ini merupakan hasil kajian Kemdikbud di daerah-daerah. Untuk mengatasi masalah tersebut
dari pengalaman beberapa negara, seperti Amerika maka dikembangkan Siaran Radio Pendidikan untuk
Serikat dan Korea Selatan, yang melakukan membantu kegiatan penataran guru SD. Program ini
penambahan jam pelajaran. Diketahui juga bahwa diperioritaskan bagi guru-guru di daerah terpencil. Untuk
perbandingan dengan negara-negara lain membantu mengikuti siaran, guru dilengkapi dengan
menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih bahan penyerta (bahan cetak) dan buku pedoman siaran
singkat dibandingkan di negara-negara tersebut. (Pustekkom, 1995). Program SRP tersebut berdasarkan
hasil penelitian Simanjuntak dan Dakir tahun 1979
TIK dalam Pendidikan (Yusufhadi Miarso, 1984), diketahui bahwa tidak ada
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau perbedaan yang berarti antara prestasi belajar guru-guru
Information and Communication Technologies (ICT) dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika
terdiri dari konsep teknologi informasi dan teknologi yang menggunakan sistem SRP dengan kelompok
komunikasi. Teknologi informasi menekankan pada kontrol. Ini menunjukkan bahwa hasil penataran guru
proses, manipulasi, dan pengelolaan informasi. melalui SRP relatif sama dengan penataran tatap muka
Teknologi komunikasi berkaitan dengan bagaimana biasa (konvensional). Diklat SRP ini dilaksanakan
mentrasfer informasi kepada sasaran melalui berbagai dengan kerjasama antara Pusat Teknologi Informasi dan
perangkat atau media komunikasi. Menurut Tinio Komunikasi (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan
(2001), terkait dengan aspek sarana atau peralatan dan Kebudayaan dengan Radio Republik Indonesia. Bahan
berbagai sumber yang digunakan untuk melakukan siaran Diklat SRP dikembangkan oleh Pustekkom,
kegiatan komunikasi, pengolahan, diseminasi, kemudian disiarkan oleh RRI. Peserta Diklat SRP
penyimpanan, dan pengelolaan informasi. Oleh karena mengikuti siaran sesuai jadwal di sekolah atau di tempat
itu, pendayagunaan TIK untuk pendidikan tidak hanya tinggalnya, sehingga tetap dapat melaksanakan
berbasis pada internet saja. Pemanfaatan TIK untuk tugasnya mengajar sehari-hari. Mereka juga dilengkapi
pendidikan bisa berbasis teknologi online, offline, atau dengan bahan penyerta siaran.
teknologi broadcast, misalnya: audio, radio, video, Tahun 1991/1992 juga dikembangkan Program
televisi, web, mutimedia, dan bentuk lainnya. Penyetaraan D-II Siaran Pendidikan. Program ini
Dalam perkembanganya, TIK tercatat dalam ditujukan untuk memberikan layanan Penyetaraan D-
sejarah telah berhasil mengatasi masalah-masalah II bagi Guru SD yang berada di daerah-daerah yang
pendidikan dan pembelajaran, baik di negara maju secara geografis sulit mengikuti tutorial tatap muka
maupun negara-negara berkembang. Dalam hal ini (dalam Penyetaraan BJJ Universitas Terbuka). Proses
Miarso (1984) menguraikan bahwa negara Australia belajar mahasiswa D-II SP relatif sama dengan
dan New Zeland telah mendayagunakan Siaran Radio mahasiswa D-II BJJ UT, hanya untuk kegiatan tutorial
Pendidikan (SRP) untuk anak didik tingkat sekolah dikurangi dari 16 kali menjadi empat kali per semester.
menengah yang berada di daerah terpencil. Sekolah Untuk mengganti tutorial tersebut diberikan siaran radio
ini disebut school of the air. Mulai tahun 1965 Nigeria pendidikan. Materi kuliah yang memerlukan aspek
juga telah memanfaatkan Siaran Radio Pendidikan proses, dilengkapi dengan bahan belajar dalam bentuk
untuk penataran guru-guru Sekolah Dasar. Honduras kaset video beserta perangkat pemanfaatanya (Anwas,
menggunakan Siaran Radio Pendidikan untuk 2000). Media audio untuk mendukung pendidikan saat
memberantas buta huruf, sedangkan di Mexico SRP ini sudah dikembangkan dalam stasiun radio khusus
ditujukkan untuk anak SD kelas 3 s.d. 6 dalam yaitu Suara Edukasi yang dapat diterima dengan
mengatasi kekurangan guru. Begitu pula di Thailand teresterial atau melalui internet selama 24 jam.
tahun 1953 SRP ditujukan untuk menunjang dan Dalam perkembangannya, sesuai tuntutan
memperkaya pendidikan tingkat sekolah dasar. masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
Di Indonesia, tahun 1977 dihadapkan pada masalah teknologi, pendayagunaan TIK untuk pendidikan
497