Page 4 - 62-62-1-PB
P. 4
Jurnal Teknodik Vol. 17 - Nomor 1, Maret 2013
standar isi, standar proses (metodologi atau Ketiga, bahwa inti dari Kurikulum 2013, terletak
pendekatan), dan standar penilaian. Standar Kompetensi pada upaya penyederhanaan dan tematik-integratif.
lulusan mengacu pada kemampuan apa yang Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik
diharapkan setelah peserta didik menyelasaikan/lulusan mampu lebih baik dalam melakukan observasi,
pada satuan pendidikan tertentu (lulus SD, SMP. SMA/ bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
SMK). Untuk mencapai kompetensi lulusan, perlu ada (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau
standar isi atau mata pelajarannya. Selanjutnya perlu mereka ketahui setelah menerima materi
dibangun bagaimana prosesnya dalam mencapai tujuan pembelajaran.
tersebut. Proses ini menyangkut aspek metodologi dan Keempat, proses pembelajaran yang mendukung
pendekatan dalam pembelajaran. Kemudian bagaimana kreativitas. Itu sebabnya perlu merumuskan kurikulum
cara mengevaluasinya dengan standar penilaian yang yang mengedepankan pengalaman personal melalui
jelas. Memperhatikan pada konsep belajar sebagai proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba
perubahan perilaku, maka penilaian mengacu pada (observation based learning) untuk meningkatkan
semua aspek perilaku tersebut. Menurut Taksonomi kreativitas peserta didik. Di samping itu, dibiasakan bagi
Bloom, aspek perilaku terdiri dari pengetahuan, sikap, peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui
dan keterampilan. Oleh karena itu standar penilaian dari collaborative learning. Peserta didik didorong untuk
Kurikulum 2013, tidak cukup hanya sekedar aspek mampu lebih baik dalam melakukan observasi,
pengetahuan (knowledge) saja, akan tetapi aspek sikap bertanya, bernalar, dan meng-komunikasikan
(attitude), dan keterampilan/ skill (psikomotorik) penting (mempresentasikan), apa yang di- per-oleh atau
masuk dalam penilaian tersebut. diketahuinya dalam proses pembelajaran.
Pengembangan Kurikulum 2013 memiliki Kelima, obyek yang menjadi pembelajaran dalam
karakteristik dan perbedaan dengan kurikulum penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013
sebelumnya. Berdasarkan penjelasan situs resmi menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan
Kemdikbud (2013a, 2013b, 2013c, 2013d) dapat budaya. Dengan pendekatan itu diharapkan siswa
disarikan beberapa hal prinsip perubahan dalam memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan
Kurikulum 2013. Pertama, bahwa kurikulum 2013 pengetahuan jauh lebih baik, serta akan lebih kreatif,
sepenuhnya diarahkan berbasis kompetensi. inovatif, dan lebih produktif. Ini artinya substansi
Kompetensi ini terutama dalam menyongsong kurikulum, tidak sekedar ilmu pengetahuan dan
kebutuhan dan tuntutan di abad 21. Peserta didik teknologi saja, tetapi berbagai kompetensi yang
dituntut tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan dan diperlukan dalam mendukung kompetensi peserta didik
teknologi saja, tetapi berbagai kompetensi seperti untuk eksis pada abad 21. Substansi tersebut meliputi:
kemampuan berpikir, kreatif dan inovatif, kerjasama penguasan ilmu pengetahuan, teknologi, kemampuan
(networking), sikap teloransi, komunikasi, dan aspek- berpikir kritis, kreatif dan inovatif, bahasa, agama,
aspek lainnya. budaya dan kearifan lokal, teloransi dan keragaman,
Kedua, pengembangan Kurikulum 2013 serta komunikasi dengan berbagai media. Dengan
didasarkan atas banyak rasionalitas dalam rangka kompetensi tersebut diharapkan peserta didik bisa
mengembangkan peserta didik yang kreatif, inovatif, sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan
produktif, dan afektif. Penekanannya tidak lagi pada tantangan zamannya khususnya di abad 21 dan
ranah kognitif atau hafalan belaka, sebagaimana telah memasuki masa depan yang lebih baik.
banyak dikritik pada pelaksanaan kurikulum Keenam, Kurikulum 2013 menekankan pada
sebelumnya. Dengan demikian Kurikulum 2013 proses baik dalam proses pembelajaran, dan proses
diarahkan untuk peningkatan kompetensi yang penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis proses
seimbang antara kompetensi sikap (attitude), dan output). Pelaksanaan kurikulum menggunakan
keterampilan (skill) dan pengetahuan (cognitive) pada pendekatan scientific-approach, atau pendekatan
peserta didik. ilmiah. Dengan pendekatan ini konsekuensinya
496