Page 283 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 283

PROSES & TEKNIK
                  PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG


                                Jika dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari Presiden tidak
                           menandatangani RUU  yang telah disetujui bersama antara DPR dan
                           Presiden, maka dicantumkan kalimat pengesahan setelah nama pejabat
                           yang mengundangkan yang berbunyi:
                                Undang-Undang ini  dinyatakan sah berdasarkan ketentuan
                           Pasal 20 ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
                           Tahun 1945.


                           4.   Akhir Bagian Penutup
                                Pada akhir bagian penutup dicantumkan Lembaran Negara RI
                           dan/atau Berita Negara RI, yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
                           Contoh:

                           LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN … NOMOR …


                           E.  PENJELASAN

                                Pada dasarnya, setiap UU  yang baru dibentuk memerlukan
                           penjelasan. Penjelasan berfungsi sebagai tafsir resmi pembentuk UU
                           atas norma tertentu dalam batang tubuh. Oleh karena itu, penjelasan
                           hanya memuat uraian terhadap kata, frasa, kalimat atau padanan
                           kata/istilah asing dalam norma yang dapat disertai dengan contoh.
                           Penjelasan sebagai sarana untuk memperjelas norma dalam batang
                           tubuh tidak boleh mengakibatkan terjadinya ketidakjelasan dari norma
                           yang dimaksud.

                                Penjelasan tidak dapat digunakan sebagai dasar hukum untuk
                           membuat peraturan lebih lanjut  dan tidak boleh mencantumkan
                           rumusan yang berisi norma. Penjelasan tidak menggunakan rumusan
                           yang isinya memuat perubahan terselubung terhadap ketentuan UU.
                           Naskah penjelasan UU disusun bersama-sama dengan penyusunan
                           RUU.
                                Judul penjelasan sama dengan judul UU  yang diawali dengan
                           frasa penjelasan atas yang ditulis dengan huruf kapital.
                           Contoh:



                   268   dpr.go.id
   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288