Page 100 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
P. 100

ANTOLOGI PROBLEMATIK
              RANAH  PEMBANGUNAN
              SISTEM EKONOMI DAN HUKUM
              DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
              DR. H. R. ACHMAD DIMYATI
              NATAKUSUMAH, S.H., M.H., M.SI

                    1)    Angka kumulatif sejak tahun 1968 dan mencakup
                         Primer, Pusat, Gabungan dan Induk
                    2)    Angka diperbaiki
                    3)    Angka sementara, sampai bulan Desember 1992

                    Pada segi pengembangan dan pembangunan sumber
              daya manusia (SDM) pada koperasi dilakukan kebijakan dengan
              memberikan pelatihan pengurus, manajer, karyawan dan
              kader koperasi masih terus dilaksanakan dalam upaya untuk
              meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di dalam
              gerakan koperasi. Sejak tahun 1990/91 jumlah kader koperasi
              yang dididik terus menurun, akan tetapi kualitas pendidikannya
              ditingkatkan. Hal ini dimaksudkan agar kader koperasi yang
              dididik tersebut dapat menyebarluaskan pengetahuan yang
              telah mereka peroleh kepada kader koperasi lainnya. Dengan
              demikian gerakan koperasi lebih dilibatkan dalam penyebarluasan
              hasil pendidikan perkoperasian. Pada tahun keempat Repelita
              V jumlah peserta pelatihan perkoperasian mencapai sebanyak
              11.922 orang atau meningkat 14,9%. Peningkatan pelatihan
              perkoperasian pada tahun keempat Repelita V tersebut terutama
              disebabkan oleh meningkatnya jumlah manajer, pengurus dan
              PKKL yang dilatih untuk menunjang peningkatan kemandirian
              koperasi. Sehingga dengan adanya kebijakan tersebut koperasi
              KUD kala itu menghasilkan manager atau sumber daya manusia
              yang telah mendapat pelatihan perkoperasian yang sangat
              signifikan jumlahnya sehingga berimplikasi pada peningkatan
              modal  perkoperasian  dan  terciptanya  swasembada  pangan,
              sehinga terdapat peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat
              Indonesia kala itu. Hal tersebut terlihat berdasarkan data statistik
              yakni sebagai berikut:



                                         94
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105