Page 98 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
P. 98

ANTOLOGI PROBLEMATIK
              RANAH  PEMBANGUNAN
              SISTEM EKONOMI DAN HUKUM
              DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
              DR. H. R. ACHMAD DIMYATI
              NATAKUSUMAH, S.H., M.H., M.SI

              dan juga dapat dikatakan bahwa pada saat peraturan tersebut
              berlaku koperasi memberikan kontribusi yang besar memajukan
              perekonomian Indonesia. Hal tersebut berdampak karena ketika
              Inpres tersebut berlaku koperasi dengan peran yang demikian
              mendapatkan modal yang besar yang didapatnya dari kegiatannya
              dan dengan modal tersebut kemudian dipergunakan kembali untuk
              kegiatan simpan pinjam dalam kegiatan ekonomi khususnya petani
              di Indonesia kala itu. Selain itu pada orde baru perkembangan
              keragaan Koperasi selama Pelita V terlihat dari jumlah unit KUD
              dan Koperasi Non-KUD serta anggotanya sangat banyak.
                    Perkembangan pelaksanaan pembinaan kelembagaan dan
              usaha koperasi dalam tahun keempat Repelita V menunjukkan
              hasil yang cukup menggembirakan. Jumlah koperasi yang tumbuh
              di kalangan masyarakat dan jumlah anggota koperasi semakin
              bertambah. Demikian pula, bidang usaha koperasi juga makin
              beragam dan jumlah dan ragam usahanya makin meningkat baik
              segi kualitas maupun kuantitas.
                    Jumlah koperasi pada Repelita V juga menunjukkan
              peningkatan. Jumlah, koperasi pada tahun keempat Repelita V
              sudah mencapai sebanyak 39.031 buah, yang terdiri dari 30.282
              koperasi non’KUD dan 8.749 buah KUD. Jika dibanding dengan
              jumlah kecamatan yang ada yaitu sebanyak 3.762 kecamatan,
              maka terdapat rata-rata 2-3 KUD di setiap kecamatan dan sekitar
              8 koperasi non KUD di setiap kecamatan. Penyebaran jumlah
              koperasi/KUD ini menggambarkan bahwa pelayanan koperasi
              sudah cukup merata dan makin mampu menjangkau para anggota
              dan masyarakat sekitarnya. Hal tersebut dapat terlihat berdasarkan
              data tahun 1984 hingga 1989 yakni sebagai berikut :
                                                          96
              96  Ditjen Bina Lembaga Koperasi



                                         92
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103