Page 12 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
P. 12

AMBIGUITAS PEMBANGUNAN KESADARAN
                                 HUKUM DAN REPRESIFITAS
                          HAK KEBEBASAN BEREKSPRESI ORGANISASI
                              KEMASYARAKATAN DI INDONESIA

                     AHUN 2017 Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah
                     Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang
                     Organisasi Kemasyarakatan (selanjutnya Perppu Ormas)
                     yang kemudian telah disahkan menjadi Undang-Undang
              T Nomor  16 Tahun 2017  tentang  Perubahan  Undang-
              Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan
              (selanjutnya UU Ormas) yang mana menimbulkan polemik pro dan
              kontra di masyarakat. Alasan Pemerintah menerbitkan Perppu Ormas
              adalah dikarenakan keadaan yang memaksa dan adanya ormas-
              ormas yang dinilai bertentangan dengan Pancasila. Pemerintah
              menyatakan bahwa jika penerbitan UU Ormas adalah mengacu
              terhadap UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Ormas maka prosedur
              penegakan hukum terhadap ormas yang bermasalah hukum
              akan lebih lama karena harus melalui
              proses surat peringatan dan proses
                                                              Pemerintah
              penngadilan. Beberapa Ormas menyikapi
                                                          menyatakan bahwa
              antara mendukung dan menolak adanya
                                                            jika penerbitan
              peraturan UU Ormas tersebut. Ormas           UU Ormas adalah
              yang menolak diantaranya adalah Hizbut      mengacu terhadap
              Tahrir Indonesia (HTI), Dewan Dakwah        UU Nomor 17 Tahun
              Islamiyah Indonesia, Persatuan Islam        2013 tentang Ormas
                     1
              (Persis) .  Adapun  alasan  penolakan         maka prosedur
                                                          penegakan hukum
              adalah Perppu tersebut dinilai melanggar
                                                            terhadap ormas
              ketentuan dalam konstitusi mengenai
                                                           yang bermasalah
              proses hukum yang adil (due process          hukum akan lebih
              of law), UU Ormas dinilai melanggar hak     lama karena harus
              asasi manusia Pasal 28E Undang-Undang         melalui proses.
              Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

              1   Bayu Hermawan. 2018. UU Ormas Pengaruhi Kebebasan Berserikat. Republika. hlm. 24



                                          3
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17