Page 17 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
P. 17

ANTOLOGI PROBLEMATIK
              RANAH  PEMBANGUNAN
              SISTEM EKONOMI DAN HUKUM
              DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
              DR. H. R. ACHMAD DIMYATI
              NATAKUSUMAH, S.H., M.H., M.SI

              Soeharto kala itu menilai Ormas-Ormas itu perlu ditertibkan. Kedua,
              menyangkut usaha membasmi ideologi komunis. Ketiga, pengaruh
              doktrin wadah tunggal yaitu pemerintah menghendaki agar setiap
                                                  8
              organisasi sejenis berada dalam satu pot .
                    Pada era reformasi bergulir,  UU Ormas tahun produk
              orde baru ini kembali dipersoalkan karena relevansi UU tersebut
              dengan kondisi saat ini. Maka, revisi UU Ormas kembali menggema
              di Departemen Dalam Negeri (Depdagri). Namun, menurut
              Jimly Asshidiqie, dalam sejarah perkembangan Ormas pasca
              kemerdekaan dinilai sebagian besar Ormas tersebut ‘dinegarakan’.
              Ormas pada masa orde lama dimiliki negara  yang segala
              sesuatunya diatur oleh negara. Begitu pula pada zaman orde
              baru, Ormas merupakan perpanjangan tangan dari negara. Jadi
              banyak Ormas yang ‘menyusu’ pada negara”. Dalam era reformasi
              ini, Jimly Asshidiqie berperndapat bahwa dalam jangka pendek
              harus ada pemisahan yang jelas antara negara dan masyarakat
                                      madani karena antara Ormas tak dapat
                                      lagi menggantungkan hidup organisasi
         Pada era reformasi           kepada bantuan negara. Namun jika
         bergulir, UU Ormas           ditilik pada kehidupan Ormas jangka
         tahun produk orde            panjang, hal ini akan menimbulkan
          baru ini kembali            kemandirian pada Ormas dan LSM
            dipersoalkan              tersebut karena demokrasi tidak akan
          karena relevansi            berjalan dengan sempurna kalau
            UU tersebut
           dengan kondisi             ketiga unsur tersebut tidak kuat.
               saat ini.                    Penerbitan Perppu Ormas
                                      yang kemudian disahkan sebagai UU
                                      Nomor 16 Tahun 2017 setelah melewai

              8   Eryanto Nugroho. 2018. Sipil Dianggap Ancaman Dalam UU Ormas’. Kompas. hlm. 24.



                                          8
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22