Page 22 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
P. 22

AMBIGUITAS PEMBANGUNAN KESADARAN
                                 HUKUM DAN REPRESIFITAS
                          HAK KEBEBASAN BEREKSPRESI ORGANISASI
                              KEMASYARAKATAN DI INDONESIA

              (regeling) dalam bentuk Perppu yang addressat norm-nya bersifat
              umum-abstrak dengan memuat beberapa larangan tambahan
              terkait kegiatan ormas serta pemberatan sanksi administratif dan
              sanksi pidana . Maka dengan adanya Perppu tersebut, Presiden
                          14
              dapat membubarkan setiap Ormas yang menurut subjektivitas
              Presiden diduga bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945
              karena Perpu tersebut menghapus pula kewenangan yudikatif
              dalam konteks pembubaran ormas.
                    Persoalan substasial lainnya       Persoalan substasial
              dalam  Perppu  Ormas  adalah                 lainnya dalam
              penggunaan hukum pidana secara               Perppu Ormas
              berlebihan (overcriminalization) dalam    adalah penggunaan
              bentuk beberapa rumusan tindak               hukum pidana
                                                         secara berlebihan
              pidana baru yang sebelumnya tidak         (overcriminalization)
              ada dalam UU Ormas beserta ancaman           dalam bentuk
              sanksi pidana sampai dengan pidana        beberapa rumusan
              penjara seumur hidup bagi setiap          tindak pidana baru
              anggota dan pengurus Ormas yang            yang sebelumnya
              melanggar larangan tersebut, padahal        tidak ada dalam
              dalam perspektif  consensus  view          UU Ormas beserta
              of crime, konsensus (kesepakatan)           ancaman sanksi
              masyarakat merupakan justifikasi             pidana sampai
                                                          dengan pidana
              ditetapkannya suatu perbuatan sebagai       penjara seumur
              kejahatan sehingga penetapan suatu         hidup bagi setiap
              perbuatan sebagai kejahatan secara            anggota dan
              subjektif dan sepihak oleh penguasa         pengurus Ormas
              yang ada dalam masyarakat tersebut          yang melanggar
              seharusnya tidak dapat dibenarkan.        larangan tersebut,,,
                    Consensus view of crime adalah

              14   Reza Fikri Febriansyah. (2019). ‘Refleksi Penetapan Perppu Ormas.



                                         13
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27