Page 21 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
P. 21

ANTOLOGI PROBLEMATIK
              RANAH  PEMBANGUNAN
              SISTEM EKONOMI DAN HUKUM
              DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
              DR. H. R. ACHMAD DIMYATI
              NATAKUSUMAH, S.H., M.H., M.SI

              tersebut harus dapat tergambar secara lebih eksplisit, baik dalam
              konsiderans “Menimbang” maupun “Penjelasan Umum” dari Perppu
                     10
              tersebut .
                    Menurut Bagir Manan , dalam “hal ikhwal kegentingan
              yang memaksa” tidak sekadar diartikan dengan adanya bahaya
              ancaman atau kegentingan lain yang berkenaan dengan Negara
              atau rakyat . Muh. Yamin menyatakan bahwa ada atau tidaknya
                        11
              keadaan yang memaksa itu penilaiannya menurut kebijaksanaan
              pemerintah . Penilaian tentang terjadinya keadaan darurat negara
                        12
              yang menimbulkan kegentingan yang memaksa secara objektif
              baru terjadi ketika Perppu itu disahkan oleh DPR berdasarkan
                                                                13
                                      ketentuan Pasal 22 UUD 1945 .
                                           Menurut Reza Fikri Febriansyah,
           Menurut Bagir              hal ikhwal “Kegentingan yang memaksa”
        Manan , dalam “hal
        ikhwal kegentingan            yang digambarkan dalam konsiderans
          yang memaksa”               “Menimbang” dan “Penjelasan
           tidak sekadar             Umum” Perppu Ormas terlihat sangat
         diartikan dengan            didominasi oleh argumentasi pragmatis
          adanya bahaya              berdasarkan logika induktif Presiden
           ancaman atau              Joko Widodo atas kekhawatirannya
          kegentingan lain
          yang berkenaan             terhadap kegiatan ormas tertentu
          dengan Negara              yang diduga bertentangan dengan
            atau rakyat.             Pancasila dan UUD 1945 sehingga
                                     Presiden mengambil kebijakan untuk
                                     menetapkan norma pengaturan
              10  Farhan Permaqi. (2017). Politik Hukum Pembentukan Peraturan Pemerintah Pengganti
                 Undang-Undang Dalam Asas Hal Ikhwal Kegentingan Yang Memaksa’. Jurnal Legislasi
                 Indonesia, 14(04), 155.
              11   Bagir Manan. 1992. Lembaga Kepresidenan. UII Press. Yogyakarta.
              12  Wirjono Prodjodikoro. (1970). Asas Hukum Tata Negara Indonesia. Iblam. Jakarta.
              13  Jimly Ashidiqie. 2008. Struktur Ketatanegaraan Indonesia Setelah Perubahan Amandemen
                 Keempat UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Rhieneka Cipta. Jakarta.



                                         12
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26