Page 14 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
P. 14

AMBIGUITAS PEMBANGUNAN KESADARAN
                                 HUKUM DAN REPRESIFITAS
                          HAK KEBEBASAN BEREKSPRESI ORGANISASI
                              KEMASYARAKATAN DI INDONESIA

              tentang kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
              pendapat, serta mengenai asas pertanggungjawaban pidana yang
              dinilai telah dilanggar. Dalam sistem politik demokratis, watak
              hukum seharusnya adalah bersifat responsif dan akomodatif.
                                                                      3
              Substansi hukum yang dihasilkan di dalam beragam peraturan
              perundangan yang ada seharusnya menghormati dan menjunjung
              tinggi hak asasi manusia (selanjutnya HAM).  HAM menjadi salah satu
              ukuran penegak hukum. Dalam sistem  tersebut terjalin komunikasi
              serasi antara opini publik melalui wakil-wakilnya, juga media massa,
              agamawan, cendikiawan, dan Lembaga Swadaya Masyarakat
              (selanjutnya LSM) dengan pemerintah . Pemaknaan terhadap
                                                 4
              demokrasi menuntut kehendak setiap  orang untuk menghindari
              sikap etnosentrisme. Demokrasi memberikan peluang bagi
              setiap orang untuk menikmati kebebasan yang dimilikinya secara
              proporsional karena kebebasan yang
              dimilikinya dibatasi oleh kebebasan
              orang lain . Perwujudan demokrasi             Dalam sistem
                       5
              dalam implementasi bukanlah suatu          politik demokratis,
              hal yang mudah karena memerlukan              watak hukum
              waktu yang panjang serta pelaksanaan           seharusnya
                                                           adalah bersifat
              dari berbagai hal  yang paradoks
                                                            responsif dan
              dalam waktu bersamaan. Kebebasan
                                                             akomodatif.
              berekspresi adalah bagian penting

              3   Selian, D. L., & Melina, C. (2018a). KEBEBASAN
                 BEREKSPRESI DI ERA  DEMOKRASI: CATATAN
                 PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA. Lex Scientia
                 Law Review.  https://doi.org/10.15294/lesrev.
                 v2i2.27589
              4   Effendi dan Evandri. 2014. HAM Dalam Dinamika / Dimensi Hukum, Politik, Ekonomi, dan
                 Sosial. Ghalia. Bogor.
              5   Ramlan Surbakti. 2009. Demokrasi dan Hak-hak Asasi Manusia’. Jurnal Masyarakat
                 Kebudayaan Dan Politik, 7(2), 6



                                          5
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19