Page 18 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 18
Dr. Fadli Zon, M.Sc
besar diaspora kita adalah golongan pekerja. Hanya sedikit yang termasuk
ke dalam golongan inovator, edukator, pengusaha, dan profesional. Jadi,
cara memperlakukannya tentu saja berbeda, tidak bisa merujuk pada Cina
dengan India secara langsung.
Orang selalu mencontohkan Cina dan India sebagai negara yang sukses
memanfaatkan diasporanya. Tapi jangan salah, baik Cina maupun India secara
konstitusional tidak mengakui dwikewarganegaraan. Dalam konstitusinya,
India sampai saat ini masih menganut kewarganegaraan tunggal (single
citizenship). Memang, pada Agustus 2005 India memperkenalkan konsep
yang disebut Overseas Citizenship of India (OCI). Tetapi konsep ini berbeda
dengan asas dwikewarganegaraan, karena konsep ini hanyalah memberikan
status khusus bagi warga negara India yang hendak kembali ke tanah airnya.
Status khusus bagi diaspora India itu tidak menghapus statusnya
sebagai warga negara asing. Sebagai WNA, mereka, misalnya, tetap tidak
diperbolehkan memiliki Paspor India. Mereka juga dilarang berpartisipasi
dalam kegiatan politik, baik aktif maupun pasif. Selain itu, pemegang
status OCI juga dilarang menjadi pegawai pemerintahan dan mempunyai
kepemilikan properti ataupun tanah. Jadi, itu berbeda sekali dengan asas
dwikewarganegaraan.
Negara-negara di kawasan Asia Pasifik umumnya membatasi
atau melarang dwikewarganegaraan. Status dwikewarganegaraan hanya
diperbolehkan di Australia, Fiji, Selandia Baru, Filipina, atau Samoa.
Memang, warga dari negara-negara Uni Eropa dapat hidup dan bekerja
tanpa batas waktu di negara-negara Uni Eropa lainnya. Namun hak-hak
politik dan pekerjaan untuk bidang-bidang tertentu yang sensitif, seperti
pemerintahan, kepolisian, atau militer, tetap saja dibatasi hanya untuk
warga lokal.
ASAS KEWARGANEGARAAN
Asas Kewarganegaraan adalah prinsip yang menentukan apakah
seseorang itu sah atau tidak menjadi warga suatu negara.
Dalam Penjelasan Umum UU No. 12/2006 dijelaskan bahwa
Indonesia menganut 4 (empat) asas umum, yaitu:
4 KATA FADLI