Page 20 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 20
Dr. Fadli Zon, M.Sc
Perlu diingatkan juga, tanpa kajian yang seksama, saya kira konsep
dwikewarganegaraan akan menciptakan bom waktu. Bukankah sudah
bukan merupakan rahasia lagi jika Indonesia saat ini masih berjibaku
dengan pendataan kependudukan yang kacau, seperti proyek e-KTP yang
tidak mendapatkan hasil berarti, kasus pemalsuan paspor, dan belum lagi
begitu mudahnya warga negara asing untuk keluar masuk perbatasan
Indonesia. Sederhananya, dengan asas kewarganegaraan tunggal saja
kita masih kerap kedodoran, bagaimana bila kita tiba-tiba menganut asas
dwikewarganegaraan?!
Meskipun pemberlakuan asas dwikewarganegaraan tidak bisa
dipenuhi, saya menilai bahwa aspirasi kaum diaspora Indonesia tetap
tidak boleh diabaikan. Aspirasinya tentu penting untuk diperhatikan, tapi
tidak untuk dieksekusi sebagai pemberlakuan asas dwikewarganegaraan.
Di sini kita bisa belajar dari konsep OCI yang diterapkan di India, dengan
memberikan privilege khusus, misalnya.
Privilege khusus ini tidak untuk membatalkan status mereka sebagai
warga negara asing. Hanya saja mereka berhak mendapatkan keistimewaan
tertentu yang berbeda dengan warga negara asing lainnya. Intinya, asas
single citizenship atau dual citizenship itu tidak ada hubungannya dengan
soal kemajuan atau kemunduran suatu negara. Itu soal bagaimana kita
mendefinisikan kepentingan nasional saja.
Jakarta, 22 Agustus 2016
6 KATA FADLI