Page 25 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 25
POLITIK
& DEMOKRASI BAB I
KITA
(4)
KPU DAN BAWASLU SEBAIKNYA TANGGAPI
PERNYATAAN PRESIDEN
EHADIRAN Presiden Joko Widodo dalam Rakernas III Projo
(Pro Jokowi) di Jakarta, 4 September 2017, dan permintaannya
agar Projo melakukan kampanye bagi dirinya untuk Pemilu
2019 menurut saya sudah offside. Saudara Joko Widodo saat
K ini sedang menjabat Presiden Republik Indonesia, bukan
sedang menjadi calon presiden.
Sesuai ketentuan, saat ini juga belum dimulai tahap pencalonan,
apalagi masa kampanye, yang menurut KPU baru akan dimulai pada Oktober
2018. Sehingga, sangat tidak pantas seorang Presiden bicara semacam itu,
secara verbal meminta pendukungnya untuk berkampanye, padahal ini
masih jauh di luar masa kampanye. Pernyataan itu sangat tidak pantas,
offside, dan melecehkan aturan main yang kita hormati bersama, baik yang
ditetapkan dalam undang-undang maupun peraturan KPU.
Kita saat ini sedang menuju ke sebuah tahapan baru dalam
berdemokrasi, yaitu melalui penyelenggaraan pemilu legislatif dan
pemilu presiden yang akan digelar serentak pada 2019. Seharusnya kita
menyongsong tahapan baru itu dengan perilaku berdemokrasi yang lebih
beretika, taat aturan, dan bukannya malah sekehendak hati.
Saya kira kita sudah cukup belajar banyak dari kasus Pilkada DKI
kemarin dalam soal etika berkampanye. Dulu Ahok menggunakan dalih
Teman Ahok, dan kini Presiden menggunakan dalih Projo. Seharusnya sudah
tidak zaman lagi menggunakan dalih relawan untuk melakukan kampanye
dini. Preseden semacam itu seharusnya segera kita sudahi.
Untuk menjaga kepercayaan publik atas penyelenggaraan Pemilu
2019 nanti, saya kira KPU dan Bawaslu perlu juga untuk mengemukakan
pandangannya atas pernyataan Presiden hari Senin kemarin. Suara KPU
CATATAN-CATATAN KRITIS 11
DARI SENAYAN