Page 43 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 43

POLITIK
                                                                       & DEMOKRASI  BAB I
                                                                            KITA



                      Pada 2016, berdasarkan data yang dimiliki BNPB, ada 22 buoy (alat
                 deteksi tsunami) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari
                 Aceh hingga Papua. Dari jumlah itu, sembilan unit dimiliki oleh Indonesia,
                 10 unit milik Jerman, satu unit Malaysia, dan dua unit milik Amerika Serikat.
                 Sayangnya, semua alat itu tidak berfungsi.
                      Celakanya, menghadapi situasi demikian, anggaran BNPB justru terus-
                 menerus dikurangi oleh Pemerintah. Pada 2015, alokasi anggaran BNPB
                 mencapai Rp2,5 triliun. Pada 2016, anggaran BNPB ditetapkan Rp1,6 triliun,
                 namun oleh Instruksi Presiden (Inpres) No. 4/2016 angka tersebut kemudian
                 dipotong menjadi Rp1,46 triliun. Pada 2017, anggaran BNPB kembali turun
                 menjadi Rp1,2 triliun. Tahun lalu, 2018, anggaran BNPB hanya dialokasikan
                 sebesar Rp700 miliar. Sementara, di tahun 2019, anggaran BNPB hanya
                 dialokasikan sebesar Rp610 miliar, jauh lebih kecil dari jamuan pemerintah
                 untuk Sidang IMF/World Bank Oktober 2018 yang menghabiskan hampir
                 Rp. 1 trilyun.
                      Memang, di sisi lain Pemerintah menyediakan dana cadangan
                 kebencanaan, yang bersifat on call, yang tahun 2019 anggarannya mencapai
                 Rp6,5 triliun. Namun dana itu alokasinya lebih untuk melakukan penanganan
                 pasca-bencana, seperti proses rehabilitasi dan rekonstruksi, bukan untuk
                 pencegahan dan antisipasi. Inilah yang saya sebut sebagai manajemen
                 bencana a la pemadam kebakaran. Kita menyiapkan anggaran di hilir,
                 sementara anggaran di hulunya terus-menerus dikurangi. Menurut saya ini
                 perlu dikoreksi.
                      Indonesia adalah negara yang memiliki tingkat kegempaan tinggi di
                 dunia, lebih dari 10 kali lipat tingkat kegempaan di Amerika Serikat. Begitu juga
                 dengan potensi tsunami. Sebagai negara maritim, potensi tsunami kita juga
                 besar. Hingga November 2018 lalu, menurut data BNPB, tercatat telah terjadi
                 2.308 kejadian bencana yang menyebabkan 4.201 orang meninggal dunia dan
                 hilang. Sementara, jumlah korban terdampaknya mencapai 9.883.780. Seluruh
                 bencana itu telah mengakibatkan 371.625 rumah mengalami kerusakan. Data
                 ini belum termasuk dampak akibat bencana tsunami di Selat Sunda kemarin.
                      Bayangkan jika manajemen bencana kita hanya seperti pemadam
                 kebakaran, anggaran kita nggak mungkin cukup. Itu sebabnya, di tengah
                 keterbatasan anggaran, yang mestinya dilakukan Pemerintah adalah
                 membangun sistem peringatan dini yang canggih, untuk meminimalisir



                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  29
                                                                         DARI SENAYAN
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48