Page 41 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 41

POLITIK
                                                                       & DEMOKRASI  BAB I
                                                                            KITA



                      Untuk menjaga kredibilitas Pemilu 2019, kita perlu menjaga
                 administrasi data kependudukan dan pemilih ini. Merujuk data
                 kependudukan di Kemendagri, saat ini dari 261 juta penduduk, yang wajib
                 memiliki KTP berjumlah 189 juta. Akan ada sekitar 7 juta jiwa berusia 17
                 tahun pada April 2019 nanti, maka Kemendagri pada Desember 2017 lalu
                 menetapkan total DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemiluh Pemilu) untuk
                 Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019 berjumlah 196.545.636.
                      Dari daftar itu, sejak Agustus lalu KPU (Komisi Pemilihan Umum)
                 telah beberapa kali menetapkan DPS  (Daftar Pemilih Sementara) dan
                 merevisinya. Pada akhir September 2018, sesudah ada masukan, koreksi,
                 dan sejenisnya, data pemilih dalam negeri ditetapkan sebanyak 185.084.629
                 pemilih. Sementara, jumlah TPS sebanyak 805.068. Adapun untuk pemilih
                 luar negeri, jumlahnya ditetapkan 2.025.344 pemilih. Ini menjadi DPT Hasil
                 Perbaikan Tahap 1.
                      Sebagai catatan, sejak Pleno KPU tanggal 5 September 2018, hingga
                 perbaikan tahap 1 tadi, Gerindra bersama dengan beberapa partai koalisi
                 telah mengajukan penolakan penetapan DPT (Daftar Pemilih Tetap), karena
                 ada sekitar 25 juta data ganda dalam DPS yang kami temukan. Ini harus
                 dibersihkan dulu datanya.
                      Celakanya, awal Oktober lalu Kemendagri malah memberikan catatan
                 ada 31 juta orang yang sudah melakukan perekaman e-KTP tapi belum masuk
                 dalam DPT. Padahal, menurut Kemendagri, angka 31 juta yang disebut itu
                 sudah masuk dalam DP4. Ini telah membuat proses penyusunan DPT jadi
                 meraba-raba lagi, sehingga hingga kini kita masih belum punya DPT.
                      Untuk melindungi hak pilih, serta menjaga kredibilitas Pemilu 2019,
                 saya ingin meminta masyarakat luas ikut pro-aktif melakukan pengecekan
                 data pemilih di lingkungannya. Minimal mengecek keikutsertaannya sendiri
                 sebagai pemilih. Jangan sampai administrasi kependudukan yang buruk
                 dan tidak terkontrol melahirkan potensi penyelewengan. Masih ada waktu
                 hingga pekan depan melakukan perbaikan DPT.
                      Mari kita kawal proses koreksi DPT ini. Jangan sampai demokrasi
                 dan suara rakyat dinodai oleh DPT siluman. Itu sebabnya setiap proses
                 pelanggaran administrasi kependudukan, termasuk jual beli blangko e-KTP,
                 harus diusut dan dihukum berat. Dan Kemendagri harus siap diaudit, agar
                 kasus ini jadi transparan dan tidak terulang kembali.

                      Jakarta, 8 Desember 2018




                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  27
                                                                         DARI SENAYAN
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46