Page 452 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 452

CATATAN
                                                                        KEGAGALAN  BAB XXI
                                                                           JOKOWI



                                                 (1)

                                RAPOR MERAH NAWACITA





                              ENGINJAK setahun usia pemerintahan Presiden Joko
                              Widodo, kita tentu ingin mengetahui sejauh mana
                              pemerintahan ini telah berjalan. Bagaimana mengukurnya?
                              Sejauh mana Nawacita telah diimplementasikan, bisa kita
               Mjadikan alat ukur. Meskipun, dalam catatan saya, sembilan
                 agenda prioritas pemerintahan Jokowi tersebut sebenarnya hanyalah
                 merupakan  daftar  keinginan  yang  tidak  memiliki  target  dalam  bentuk
                 indikator atau kriteria pencapaian. Itu juga yang telah menyebabkan
                 kenapa agenda tersebut jadi sulit diimplementasikan ke level operasional.
                 Karena indikatornya tidak jelas.
                      Dari sembilan agenda prioritas itu, lima di antaranya menurut saya
                 cukup jelas gagal dilaksanakan dalam satu tahun terakhir ini.  Pertama,
                 agenda untuk menghadirkan kembali negara sebagai pelindung bagi
                 segenap warganya. Berbagai tindak kekerasan terhadap warga sipil dalam
                 sejumlah  konflik  agraria  dan  pertambangan  menunjukkan  jika  negara
                 belum mampu untuk hadir melindungi kepentingan sebagian besar
                 warganya.
                      Kedua, agenda untuk membangun pemerintahan yang bersih, efektif,
                 dan demokratis, juga semakin jauh panggang dari api. Kriminalisasi dan
                 pelemahan KPK, perubahan nomenklatur kabinet, serta konflik terbuka
                 antar-menteri dengan presiden dan wakil presiden, merupakan indikator
                 sederhana bahwa pemerintahan saat ini justru menjauhi agenda yang telah
                 ditetapkannya sendiri,
                      Ketiga, agenda untuk menguatkan peran negara. Seringnya terjadi
                 revisi kebijakan, bahkan sebelum mulai diundangkan; demikian powerfull-
                 nya sejumlah perwira Polri di hadapan hukum dan kekuasaan; penanganan
                 terpidana hukuman mati yang berubah-ubah; kebijakan pertambangan dan
                 renegosiasi kontrak karya yang berubah-ubah hanya demi menyenangkan




                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  479
                                                                         DARI SENAYAN
   447   448   449   450   451   452   453   454   455   456   457