Page 126 - EKONOMI KERAKYATAN
P. 126

EK ON OMI I KERAKY A T AN
             Dalam Diskusi Dua Generasi


            2.    Akibatnya,  Agregat  Permintaan  (Aggregate  Demand  atau  AD)
                  akan menjadi sangat lemah. AD = C + I + G + X – M; C = konsumsi
                  melemah karena pendapatan terus menurun, I = investasi melemah
                  karena investasi lagi tidak menarik bagi para investor investasi fisik
                  maupun dana karena itu harga saham dan obligasi turun jeblok, G
                  = Belanja negara pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
                  (APBN) menjadi semakin terbatas kemampuan untuk membiayai
                  kebutuhan dan kehidupan rakyat serta menghadapi dampak
                  covid-19 pada perekonomian secara keseluruhan, X = ekspor tidak
                  bisa naik karena kondisi ekonomi global karena dampak Covid-19,
                  M = impor bisa turun karena daya beli turun. Sehingga Neraca
                  Perdagangan dan Neraca Berjalan (Current Account) bisa tidak
                  defisit.

            3.    Karena AD turun, kemudian berakibat produksi dan Agregat Suplai
                  (Aggregate Supply atau AS atau Y = Produk Domestik Bruto atau
                  PDB) turun. Walau demikian, Y turun tidak diikuti inflasi dan suku
                  bunga turun tetapi naik, karena suplai barang dan jasa menjadi
                  terbatas, serta sebagai dampak dari kondisi dan aktivitas bank-
                  bank pada Uang Beredar dan suku bunga.

            4.    Pendapatan pajak negara akan turun signifikan, tidak bisa
                  membiayai belanja negara yang juga terus meningkat secara
                  berarti. Sehingga APBN tidak bisa diandalkan untuk menjaga
                  kemajuan dan stabilisasi ekonomi.

            5.    Suku bunga naik tidak bisa ditahan.
            6.    Kurs bergejolak sangat tinggi dan tidak stabil.

            7.    Ujung dari semua dampak bermuara pada bank-bank, tidak
                  mempunyai kelancaran dan   peningkatan arus kas dengan arus
                  kas netto negative. Ini karena arus kas masuk dari pelunasan kredit
                  dan tagihan bank seret dan bahkan macet, jadi tagihan bank macet
                  (non performing loans) naik dan jadi tinggi, sehingga modal bank
                  tergerus jadi negatif. Juga, arus kas masuk dari dana masyarakat
                  hampir tidak ada, penarikan dana oleh masyarakat pemilik dana





             124
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131