Page 231 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 231
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
Sidang pembukaan R.G.A.Z. Levelt menyatakan bahwa identifikasi Indonesia
Volksraad tahun 1940.
[Sumber: Bataviaasch dengan Nederlands East Indies juga sangat sesuai dengan obyeknya.
nieuwsblad, 15 Juni 1940] Akan tetapi, pemerintah dalam konteks ini agak tidak logis, dan siap
untuk mengizinkan penggunaan kata “Indonesier” dan bukan lagi
“Inlander” (Pribumi) dalam komunikasi resmi karena telah menyadari
bahwa hal itu dapat menjadi sesuatu yang agak menyinggung
perasaan. Penggunaan kata “Indonesia” berlaku bagi seluruh subyek
penduduk di berbagai kepulauan Indonesia, tidak hanya sekedar dalam
korespondensi antarpejabat. Mosi yang lain dari Sutarjo meminta agar
dibentuk suatu komite yang bertugas untuk melakukan formulasi
tentang kewarganegaraan seluruh penduduk Hindia yang seragam.
Hal ini pun dikesampingkan begitu saja oleh pemerintah. Dalam dua
kasus tersebut, pemerintah telah memberikan nilai di bawah dari
yang sebenarnya mengenai perbedaan di antara pihak sana dan sini.
Meskipun mereka menyatakan dengan maksud mengurangi segala
sisa diskriminasi rasial dan hambatan lain, hal itu mengulangi bahwa
berpindahnya sesuatu akan memerlukan perubahan menyeluruh dalam
hati manusia. 493
493 Handelingen Volksraad 1940-1941, hlm. 559
dpr.go.id 228
A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd 228 11/18/19 4:50 AM