Page 236 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 236
Volk sr aad PERIODE 1931 – 1942
[Terlepas dari pertahanan Belanda yang kuat, Jepang
berhasil membentuk pasukan kuat di Jawa. Pertahanan
sekarang harus digabung bersama-sama di daerah-daerah
tertentu, di mana situasi alam memungkinkan untuk
bersama-sama melawan penyerang yang lebih kuat.] 502
Dalam dekade terakhir masa pemerintahan kolonial yang
reaksioner telah mencatat lahirnya Fraksi Nasional dengan istilah
“Front kulit sawo matang” dalam Volksraad sebagai semangat baru bagi
kaum pribumi untuk menyuarakan aspirasinya. Fraksi nasional tidak
dapat dipisahkan dari M.H. Thamrin sebagai sosok yang Moderat dan
memperjuangkan hak kesetaran bagi kaum Pribumi.
Krisis Ekonomi pada 1930an merupakan bencana bagi rakyat
Pribumi, namun tidak membuat Pemerintah kolonial Hindia Belanda
memperhatikan mempedulikan rakyat yang nota bene merupakan
kawulanya. Tuntutan Petisi Sutarjo yang lunak saja tidak dipedulikan
apalagi dipenuhi. Sikap pemerintah kolonial yang reaksioner inilah
yang membuat simpati rakyat Indonesia segera beralih ke bangsa
Jepang yang sejak tahun tahun 1930-an sudah mempersiapkan dirinya
untuk datang ke Indonesia.
Setelah merujuk
pada jurang yang
kian mendalam
antara kelompok
pergerakan dan pihak
pemerintah, serta
pengamatannya
tentang misi dagang
Jepang, ...
502 Ibid.
233
A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd 233 11/18/19 4:50 AM