Page 239 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 239
Chuo S angi-In 1942 – 1945
Kantor Pemerintah Militer Jawa (Jawa Gunseibu) yang berada di
bawah pengawasan langsung Kepala Staf Tentara Ke-16 yang diangkat
sebagai Kepala Pemerintahan. 504 Pemerintahan militer di wilayah-
wilayah Indonesia yang diduduki diatur oleh dua dokumen pokok,
yaitu “Asas-asas mengenai pemerintahan di Wilayah-wilayah Selatan
yang diduduki”, yang dirumuskan pada Konferensi Penghubung antara
Markas Besar Kemaharajaan Jepang dengan Kabinet Jepang pada
tanggal 20 November 1941, serta “Persetujuan Pokok antara Angkatan
Darat dan Angkatan Laut mengenai pemerintahan militer di wilayah-
wilayah yang diduduki”, tertanggal 26 November 1941. Berdasarkan
dokumen tersebut, pemerintahan militer di Jawa diatur oleh Panglima
Tentara Ke-16 yang mempunyai kode “Kelompok Osamu”. Selama masa
pendudukan, ia dikenal sebagai Gunshireikan atau Saiko Shikikan
(Panglima Tertinggi), tetapi pemerintahan sehari-hari dilakukan oleh
Kepala Pemerintahan Militer yang disebut Gunseikan. Saiko Shikikan
menetapkan peraturan yang dinamakan Osamu Seirei, sedangkan
peraturan yang dikeluarkan oleh Gunseikan disebut Osamu Kanrei.
Peraturan-peraturan tersebut diumumkan dalam Kan Fo, surat kabar
milik pemerintah, yang merupakan sebuah penerbitan resmi yang
dikeluarkan oleh Gunseikanhu (Kantor Kepala Pemerintahan Militer). 505
Masa lebih kurang tiga setengah tahun dalam sejarah Indonesia
berdampak pada ingatan kolektif bangsa secara negatif maupun
positif. Masih dalam banyak catatan sejarah betapa kejam praktik
pemerintahan militer Jepang di Indonesia terkait antara lain Romusha,
penjarahan atas hampir semua harta kekayaan yang dimilki masyarakat
untuk kepentingan Jepang. Belum lagi mengenai berapa banyak kaum
perempuan yang dipaksa untuk melayani nafsu kelakian serdadu
Masa lebih kurang Jepang dikenal sebagai yugun ianfu. Akan tetapi asih juga diingat
tiga setengah betapa dalam masa pendudukan Jepang memberi kesempatan misalnya
tahun dalam kepada para pemuda yang dilatih dalam Tentara Pembela Tanah Air
sejarah Indonesia (PETA) dan sebagian lagi dibawa ke medan pertempuran sebagai
berdampak pada anggota Heiho, atau tentara pembantu pasukan Jepang.
Pada masa pendudukan Jepang yang singkat bagi pergerakan
ingatan kolektif nasional telah memberi peluang yang cukup besar dalam pematangan
bangsa secara menuju kemerdekaan. Meskipun perdebatan boleh berlanjut mengenai
negatif maupun apakah Jepang berperan terhadap kemerdekaan Indonesia, fakta
positif. menunjukkan bahwa Jepang membentuk suatu badan untuk bekerja
504 Ibid., hlm. 8
505 Ibid., hlm. 9
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 237
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd 237 11/18/19 4:51 AM