Page 93 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 93
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
Namun, tidak semua pemilih menentukan pilihannya, sebab
terdapat beberapa kartu pemilihan yang tidak ditindaklanjuti. Misalnya,
terdapat sejumlah kartu yang hanya diisi oleh tulisan “Toeroet di
Betawi”. Entah apakah maksudnya si pemilih mengikuti saja situasi
181
di Batavia, atau memang tidak bermaksud memilih sama sekali.
Pada periode persidangan biasa kedua tahun 1923, tercatat 52
surat permohonan yang masuk ke Volksraad. Catatan persoalan dari
surat permohonan disusun menurut abjad dari A hingga Z seperti
berikut ini: A untuk Aanplantingen (penanaman); B untuk Belasting
(pajak), Benoeming (pengangkatan), dan Bezuiniging (penghematan); D
untuk Doleanties (keluhan) dan Duurtoeslag (biaya tambahan); H untuk
Herbenoeming (pengangkatan kembali) dan Huurprijs (harga sewa);
I untuk Inlandsche verponding (kepemilikan mutlak bagi bumiputra)
dan Inschuiving (penarikan kembali); K untuk Klachten (keluhan); O
untuk Onderstand (dukungan), Ondersteuning (bantuan), Onderzoek
(penyelidikan), Ontslag (pemecatan), dan Opheffing (pembatalan);
P untuk Pensioen (pensiun), Pensioenaanvraag (permohonan
pensiun), Pensioenfonds (dana pensiun), Plaatsing (penempatan),
Positieverbetering (perbaikan jabatan), dan Protest (protes); R
untuk Rijstverbouw (penanaman padi); S untuk Schadeloosstelling
(kompensasi) dan Schadevergoeding (ganti rugi); T untuk Toewijzing
huis (rumah alokasi); U untuk Uitbetaling (pembayaran); V untuk
Vergaderverbod (larangan berkumpul/rapat), Verlof (cuti), dan Vervoer
(transportasi); serta W untuk Wachtgeld (uang tunggu). Persoalan yang
terbanyak adalah Benoeming (pengangkatan) dan Ontslag (pemecatan),
yang masing-masingnya terdapat lima surat. 182
Informasi mengenai surat-surat permohonan yang masuk ke
Namun, tidak Volksraad disampaikan dalam sidang pembukaan pada 2 Mei 1923.
semua pemilih Contoh surat permohonan tentang benoeming (pengangkatan)
menentukan berasal dari Haji Abdulgani di Bulukumba, tertanggal 26 Januari 1923.
pilihannya, sebab Dalam suratnya, ia memohonkan informasi terkait mengapa ia tidak
diangkat menjadi penghoeloe-landaardkalif. Surat permohonan lainnya
terdapat beberapa adalah surat dari Mohamad Zaman gelar Sutan Zainal, Guru Kepala
kartu pemilihan di Sidinginan, Onderafdeling Bagan Siapi-api, untuk mempromosikan
yang tidak dirinya sebagai administrator Rambah. Surat permohonan lainnya
ditindaklanjuti. adalah surat dari sejumlah penduduk Pelauw, tertanggal 11 April 1923,
yang mengajukan klachten (keluhan) terhadap Bupati Pelauw, Maluku.
183
181 “De Volksraadverkiezingen”, De Indische Courant, 16 Februari 1924, hlm 4
182 Handelingen van de Volksraad, Tweede Gewone Zitting 1923, index, hlm. 7-17
183 Handelingen van den Volksraad, De Eerste Buitengewone Zitting 1923, hlm. 7
dpr.go.id 88
A BUKU SATU DPR 100 BAB 02B CETAK.indd 88 11/18/19 4:49 AM